Pembangunan Jembatan Nyaibu Rp 3,3 Miliar ; Hubungkan Sadang-Banjarnegara

 

KEBUMEN - Pemkab Kebumen bersama Pemerintah Kecamatan Sadang kini terus bekerja keras membangun infrastruktur jalan dan jembatan. Bahkan tahun ini mulai dibangun Jembatan Nyaibu di Desa Sadangkulon, Kecamatan Sadang senilai Rp 3,2 miliar.

Camat Sadang Sukamto, kemarin, mengatakan, jembatan yang dibangun di atas Sungai Luk Ulo menghubungkan Desa Sadangkulon-Wonosari itu, diharapkan akan membuka wilayah tersebut dengan kecamatan sekitar. Bahkan Jembatan Nyaibu akan bisa menghubungkan wilayah Kecamatan Alian-Sadang dan Kabupaten Banjarnegara.

"Kami berharap dengan adanya Jembatan Nyaibu yang didanai dari Bantuan Provinsi itu, akan bisa menghubungkan wilayah desa di kecamatan Sadang, sehingga membuka isolasi dan menumbuhkan keramaian di beberapa desa di Sadang," jelas Sukamto.

Dia menjelaskan, bila jembatan itu telah berfungsi, akan menghidupkan jalan lintas kecamatan. Yakni dari Sadang ke Alian-Kebumen, sehingga jarak tempuh lebih dekat dan mobilitas penduduk lebih lancar. Di sisi lain, fungsi jembatan itu sekaligus akan membentuk jalan lintas kabupaten antara Kebumen-Banjarnegara melalui ruas Kebumen-Alian-Sadang-Banjarnegara sebagai jalur alternatif.

Potensi Ekonomi

Seperti diketahui, Kecamatan Sadang sejak beberapa tahun lalu dipecah dengan Kecamatan Karangsambung. Namun infrastruktur dan fasilitas kantor justru lebih lengkap untuk Kecamatan Karangsambung. Sedangkan Kantor Kecamatan Sadang harus mengalah dengan pindah dari Desa Karangsambung ke Desa Sadang serta membangun fasilitas baru dengan jarak tempuh dari Kebumen lebih jauh.

Sukamto mengakui, dari tujuh desa di Kecamatan Sadang yang berada sekitar 35 kilometer utara Kebumen itu, memang relatif terbelakang. Namun desa-desa di Kebumen utara di dataran tinggi itu sebenarnya memiliki potensi ekonomi, seperti hasil bumi, pertanian lahan kering dan perkebunan serta kayu rakyat.

Bahkan beberapa desa kini telah dikembangkan sebagai sentra buah-buahan atau agropolitan. Seperti Desa Seboro Wonosari dan sekitarnya. Beberapa waktu lalu telah dilakukan panen perdana kelengkeng dari kebun buah-buahan di Desa Seboro. "Potensi tanaman buah-buahan cukup menjanjikan dan bisa dikembangkan," ucapnya.

Di sisi lain, Sukamto menyatakan untuk mendukung keterbatasan potensi sumber daya alam dan kondisi geografis itu, masih diperlukan lagi jembatan penghubung di Desa Seboro. Pihaknya berharap agar Jembatan Seboro dibangun di Sungai Luk Ulo, sehingga desa di sekitarnya bisa berkembang. (B3-32)

sumber : suaramerdeka