Lambang Daerah

Lambang Daerah Kabupaten Kebumen diatur dengan Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen, yaitu:

1. Perda No. 6 Tahun 2022 tentang Lambang Daerah
2. Perda No. 30b/DPRD-GR/70 tanggal 14 Oktober 1970 tentang Penggunaan dan Pemakaian Lambang Daerah Kabupaten Kebumen

 

Bentuk, isi, dan warna logo Daerah mempunyai makna sebagai berikut:

a. Perisai

1. bentuk ukuran perbandingan 4:3; dan 2. menggambarkan tekad, semangat dan kesiapsiagaan rakyat untuk mempertahankan Negara Republik Indonesia yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 dengan dasar Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

b. Bintang bersegi lima:

1. berwarna kuning emas; dan 2. menggambarkan kepercayaan yang teguh dan luhur terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

c. Pegunungan:

1. melambangkan keteguhan hati, tidak goyah mengalami tantangan alam; dan 2. menggambarkan sebagian Daerah terdiri dari tanah pegunungan.

d. Gua:

1. berwarna hitam;

2. mencerminkan sifat ketenangan dan kesederhanaan dari rakyat Daerah dalam usahanya mencapai cita-citanya yaitu masyarakat yang adil dan makmur;

3. menggambarkan gua sebagai tempat utuk pusat pendidikan, penelitian ilmu kebumian,wisata berkelanjutan; dan

4. menggambarkan bahwa Kabupaten Kebumen dengan bentang alamnya tersusun oleh gunung-gunung yang dihasilkan oleh tumbukan lempeng yang kemudian terangkat dan menghasilkan proses karstifikasi dan membentuk gua-gua yang digunakan untuk tempat kehidupan burung lawet.

e. Laut:

1. berwarna biru laut;

2. menggambarkan jiwa perjuangan yang selalu bergelora sepanjang masa, namun penuh dengan kedamaian abadi; dan 3. menggambarkan sebagian Daerah berbatasan dengan Samudera Indonesia.

f. Burung Lawet:

1. berwarna hitam;

2. menggambarkan suatu pencerminan dari ketekunan dan kegesitan yang penuh dinamika dari rakyat Daerah dalam usahanya untuk membangun Daerahnya; dan

3. berjumlah 2 (dua) menggambarkan kehidupan di alam ini untuk berpasangan, keserasian, keseimbangan dan keharmonisan.

g. Padi Kapas:

1. jumlah butir padi sebanyak 8 (delapan) yang menunjukan bulan kemerdekaan dan bulan hari jadi Kabupaten Kebumen;

2. jumlah butir kapas sebanyak 5 (lima) yang menunjukan lima sila dalam Pancasila; dan

3. menggambarkan cita-cita rakyat Daerah yaitu terwujudnya suatu masyarakat adil makmur berdasarkan Pancasila, murah sandang, murah pangan, dan cukup papan (perumahan).

h. Mata rantai:

1. berwarna kuning yang sambung menyambung;

2. jumlah mata rantai sebanyak 17 (tujuh belas) yang menunjukan tanggal kemerdekaan; dan

3. menggambarkan jiwa dan semangat persatuan yang hidup di kalangan rakyat.

i. Bambu runcing:

1. berwarna kuning;

2. terdiri dari sembilan ruas; dan

3. mencerminkan dari sifat kepahlawanan rakyat dalam perang kemerdekaan mempertahankan Negara Republik Indonesia yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 dengan dasar Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

j. Batu bata dan Genteng:

1. berwarna merah;

2. jumlah batu bata sebanyak 16 (enam belas buah) dan jumlah genteng sebanyak 2(dua) buah; dan

3. menggambarkan bahwa usaha mikro kecil menengah batu bata dan genteng di Daerah Kabupaten Kebumen merupakan sumber penghidupan rakyat, secara simbolis menggambarkan bahwa kecuali sektor pertanian, sektor usaha mikro kecil menengah batu juga merupakan sumber penghasilan rakyat Daerah Kabupaten Kebumen.

k. Tulisan Bhumi Tirta Praja Mukti :

1. Arti kata adalah tanah dan air untuk kesejahteraan Bangsa dan Negara; dan

2. Maksud dan jiwanya menggambarkan bangsa Indonesia pada umumnya dan warga Daerah pada khususnya sangat bersyukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa yang telah menganugerahi tanah yang subur dan air yang berlimpah-limpah. Anugerah yang tidak ternilai harganya itu merupakan nikmat dari Tuhan yang wajib kita manfaatkan sebaik-baiknya bagi kesejahteraan rakyat. Daerah di bagian Utara terdiri dari tanah pegunungan dengan aneka warna bahan-bahan tambang yang terpendam dan dengan hutanhutannya yang menjadi sumber mengalirnya sungai-sungai menuju ke daerah persawahan dan tegalan yang subur di sebelah selatannya yang menjadi sumber penghidupan dari sebagian besar rakyatnya. Demikian pula karena anugerah Tuhan maka sebagian besar tanahnya merupakan bahan yang sangat baik untuk membuat batu bata dan genteng sehingga menempatkan Daerah sebagai penghasil batu bata dan genteng yang sejak lama sudah terkenal. Di sebelah selatan Daerah berbatasan dengan Samudera Indonesia dengan pantainya yang penuh dengan pohon kelapa dengan guaguanya yang terkenal sebagai penghasil sarang burung yang berkualitas tinggi serta lautnya yang mengandung potensi yang tak terhingga. Kesemuanya itu menimbulkan suatu kewajiban yang luhur pada kita sekalian warga Daerah untuk dengan cipta, rasa, karsa dan karya kita masing-masing selalu tekun dan penuh ketawakalan memanfaatkan modal anugerah Tuhan Yang Maha Esa tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat menuju kearah cita-cita Bangsa Indonesia yaitu suatu masyarakat yang adil dan makmur yang diridhoi oleh Tuhan Yang Maha Esa.

l. Tulisan KEBUMEN:

1. berwarna putih dengan garis hitam; dan

2. merupakan penegas bahwa lukisan logo tersebut adalah Logo Daerah.

m. Keterangan tentang arti warna yang dipergunakan dalam logo:

1. Biru Laut mempunyai arti kedamaian;

2. Kuning mempunyai arti keluhuran;

3. Kuning emas mempunyai arti keluhuran dan keagungan;

4. Hijau mempunyai arti pengharapan/kesuburan;

5. Hitam mempunyai arti keabadian;

6. Putih mempunyai arti kesucian;

7. Merah mempunyai arti keberanian;

8. Cokelat mempunyai arti potensi kekayaan alam yang terpendam; dan

9. Biru Langit mempunyai arti keluasan wawasan dan kejernihan pikiran.

n. Jumlah ombak di bagian atas 10 (sepuluh) sedangkan jumlah ombak di bagian bawah 11 (sebelas) bila dijumlahkan menjadi 21 (dua puluh satu) memiliki arti tanggal hari jadi Kabupaten Kebumen; dan

o. Jumlah batu bata 16 (enam belas), jumlah genteng 2 (dua) dan jumlah ruas bambu runcing 9 (sembilan) memiliki arti tahun hari jadi Kabupaten Kebumen

File Terkait: