Bupati Kebumen Lilis Nuryani Dikukuhkan Sebagai Bunda Paud dan Literasi

 

SEMARANG – Bupati Kebumen Lilis Nuryani dikukuhkan sebagai Bunda Pendidikan Anak dan Usia Dini (Paud) sekaligus Bunda Literasi kabupaten oleh Ketua TP PKK Provinsi Jawa Tengah Nawal Arafah Yasin, istri dari Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin yang juga menjabat Bunda Paud dan Literasi Pemprov Jateng.

Pengukuhkan Bunda Paud dan Bunda Literasi 35 Kabupaten/Kota se-Jateng, berlangsung di Grhadika Bhakti Praja, Kompleks Kantor Gubernur Jateng, Jumat (23/5/2025). Dimana ada 9 kepala daerah perempuan di Jateng yang dikukuhkan sebagai Bunda Paud dan Literasi, selebihnya merupakan istri bupati. 

Usai dilantik, Bupati mengatakan, pihaknya akan langsung bekerja dimana dirinya mendapat tugas untuk memantau, mengevaluasi jalannya Paud di Kebumen. Termasuk meningkatkan literasi masyarakat Kebumen. Agar masyarakat tidak hanya pelajar, punya kesadaran untuk membaca buku.

"Ya tentu saja fokus kita adalah bagimana Paud yang juga bagian dari pendidikan usia dini harus kita tingkatkan mutu pembelajarannya. Yakni bagaimana merangsang anak usia dini untuk mau belajar sambil bermain dengan riang gembira," ujar Bupati Lilis.

Kemudian setelah itu, pihaknya juga akan membentuk atau melantik Bunda Paud tingkat kecamatan dimana bunda paud dan literasi dijabat oleh ibu camat atau istri camat. "Setelah ini kita juga akan membentuk Pokja Bunda Paud Kabupaten Kebumen," ujarnya.

"Kalau untuk Bunda Paud Kecamatan tugasnya mengawasi perkembangan anak-anak Paud di kecamatan masing-masing, sekaligus mendorong Paud mudah diakses masyarakat,"ujarnya. 

Sementara itu, Nawal mengatakan, angka partisipasi anak yang bersekolah di PAUD masih rendah. Salah satu penyebabnya, tidak semua desa memiliki akses layanan satuan PAUD. Di sisi lain, anak-anak di desa juga masih banyak yang belum mendapatkan akses bahan bacaan atau literasi.

Dikatakan, menurut data Direktorat Jenderal PAUD, jumlah PAUD di Jateng pada 2024 sebanyak 32.617 lembaga. Angka itu meliputi taman kanak-kanak, kelompok bermain, taman penitipan anak, dan satuan PAUD sejenis lainnya.

Sementara Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD di Jateng pada 2024 masih di angka 47,65 persen. Artinya masih ada sebanyak 52.35 persen anak-anak usia 0 hingga 6 tahun, yang tidak mendapatkan layanan pendidikan anak usia dini.

Karenanya, Nawal meminta agar Bunda PAUD dapat membuat gebrakan yang dapat meningkatkan angka partisipasi kasar. Salah satu upaya yang akan dilakukan, mendorong layanan satuan PAUD hadir di setiap desa di Jawa Tengah.

“Tantangannya adalah bagaimana mendorong partisipasi anak-anak untuk masuk ke sekolah PAUD. Kemudian, ada semangat untuk bagaimana kita menyediakan layanan di setiap desa, paling tidak ada dua PAUD,” sorot dia, seusai pengukuhan.

IMG_1343.JPG