Pengaspalan Jalan Tersendat : Jalur ke Pantai Suwuk dan Logending Diperbaiki

 

KEBUMEN - Curah hujann yang tinggi pada musim penghujan ini sedikit banyak membuat proyek pengaspalan jalan di Kebumen tersendat. Jika dipaksakan bukan hanya hasilnya tak maksimal tetapi juga sia-sia.

"Mau tidak mau, saat hujan deras untuk sementara pelaksanaan pengaspalan dihentikan," ujar Kepala Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kebumen, Haryono Wahyudi ST MT didampingi Kasie Perbaikan Jalan dan Jembatan Ir Misrodin di sela-sela pengawasan dan evaluasi proyek pembangunan jalan di ruas Tukinggedong-Wetan Weton, Kecamatan Puring, Selasa (19/11).

Meski demikian, Haryono optimis sampai minggu kedua Desember mendatang seluruh pelaksanaan pengaspalan jalan di Kebumen sudah selesai. Jika masih ada kontraktor yang melampaui batas akan dikenai sanksi yang berlaku seperti pengenaan denda, blacklist atau putus kontrak.

"Sebenarnya untuk pekerjaan dengan APBD murni progresnya sudah mencapai 95%. Sekarang yang masih harus dikebut ialah penggunaan APBD perubahan baik APBD Kebumen maupun APBD Jateng,"jelasnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan, peningkatan jalan di ruas Tukinggedong- Wetan Weton, Kecamatan Puring merupakan kelanjutan pelebaran jalan yang telah dilakukan tahun sebelumnya. Tahun ini, pelebaran jalan sepanjang 4,3 kilometer dilakukan masing-masing satu meter di sisi kanan kiri jalan. Sehingga ruas jalan itu saat ini memiliki lebar 6 meter.

"Pembangunan ruas jalan tersebut menelan anggaran Rp 3,97 miliar yang bersumber dari APBD Jateng," kata Wahyudi seraya menyebutkan pelebaran ruas jalan tersebut untuk memperlancar akses menuju Pantai Suwuk.

Selain akses menuju Pantai Suwuk, jalan menuju kawasan objek wisata di Kecamatan Ayah juga diperbaiki. jalur objek wisata diperbaiki ialah ruas Demangsari-Ayah. Perbaikan dilakukan dengan rigid beton sepanjang 480 meter dengan tinggi 30 cm dan lebar 5 meter.

Rigid Beton

Menurut Haryono, penggunaan rigid beton dipilih mengingat tingkat kepadatan arus lalu lintas di ruas jalan tersebut cukup tinggi. Apalagi berat kendaraan yang melintas juga menjadi pertimbangan.

"Saat ini, selain sebagai jalur utama wisata, jalan tersebut juga dilalui truk dengan beban berat yang mengangkut material untuk proyek pembangunan Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Logending," kata dia.

Secara investasi awal, rigid beton dua kali lipat dari aspal hotmix. Namun biaya pemeliharaannya lebih ringan. "Sebab kekuatan jalan beton jauh lebih kuat dibanding aspal hotmix," ujar Haryono seraya menyebutkan jalan itu bisa bertahan 5 hingga 10 tahun.

Adapun pembangunan rigid beton dibiayai bantuan Provinsi Jateng Rp 977,474 juta. Tahun depan proyek serupa diusulkan untuk dilaksanakan di sepanjang 300 meter untuk melanjutkan di ruas yang sama. "Dengan perbaikan ruas jalan ini diharapkan dapat melancarkan jalur utama menuju objek wisata Gua Petruk dan Pantai Logending menjelang libur Natal dan Tahun Baru," imbuhnya.

Selain jalur wisata, DPU tahun ini memperbaiki ruas jalan Gondosuli-Rogodono Kecamatan Buayan. Jalur alternatif sepanjang 6,068 km dengan lebar 3 meter itu dibangun dengan anggaran Rp 2,99 miliiar. (J19-91)

sumber : suaramerdeka