Pemkab dan Rutan Kebumen Komitmen Bersinergi Tingkatkan Layanan dan Pembinaan Warga Binaan

KEBUMEN – Kepala Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Kebumen yang baru, Pramu Sapta, secara resmi memperkenalkan diri kepada jajaran Pemerintah Kabupaten Kebumen, Rabu 9 Juli 2025.

 

Kedatangannya disambut langsung oleh Bupati Kebumen, Lilis Nuryani, didampingi Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Widiatmoko, dan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Ira Puspitasari, di ruang kerja Bupati di Gedung A.

 

Dalam kesempatan tersebut, Pramu Sapta menyatakan niatnya untuk menjalin sinergi erat dengan Pemerintah Kabupaten Kebumen.

 

"Saya selaku Kepala Rutan yang baru ingin memperkenalkan diri kepada jajaran pemerintah Kabupaten Kebumen. Lalu juga ingin menjalin sinergi, bahwasanya warga binaan di Rutan Kebumen sebagian besar adalah warga Kebumen," ujarnya.

 

Ia menekankan pentingnya perhatian dan atensi dari pemerintah serta pemangku kepentingan terhadap warga binaan.

 

"Tentunya memerlukan perhatian dan atensi dari pemerintah maupun stakeholder. Jadi itu tujuan kami ke sini, ingin merapatkan barisan, menjalin kerja sama dan komunikasi yang baik," tambah Pramu Sapta, yang sebelumnya berdinas di Lapas Kendal.

 

Kondisi Rutan Kebumen dan Tantangan yang Dihadapi

 

Pramu Sapta juga melaporkan kondisi Rutan Kebumen saat ini yang secara umum aman terkendali. Namun, ia mengungkapkan tantangan terkait kapasitas.

 

"Untuk jumlah penghuni atau warga binaan saat ini 205 warga, dengan kapasitas 113 orang," jelasnya. Dari jumlah tersebut, 90% warga binaan berasal dari Kebumen.

 

Bupati Lilis Nuryani menyambut baik kunjungan tersebut dan menyatakan kesiapan Pemerintah Kabupaten Kebumen untuk mendukung program-program yang telah berjalan di Rutan, termasuk dari sisi kesehatan dan pendidikan.

 

"Dengan silaturahmi ini, insyaallah ke depan bisa menjalin kerjasama dan saling sinergi. Ke depannya agar lebih baik," tutur Bupati Lilis.

 

Bupati juga mengenang kunjungannya ke Rutan Kebumen saat bulan Ramadan lalu, di mana ia sempat berinteraksi dengan warga binaan perempuan.

 

Saat ini, terdapat 7 narapidana perempuan dengan kasus beragam, di antaranya narkoba, judi, dan Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA).

 

Selain itu, Rutan Kebumen juga menghadapi tingginya angka residivis, sekitar 50 warga binaan, dengan kasus dominan narkoba, judi, dan pencurian.

 

Kasus Penipuan Online Libatkan WNA Nigeria dan Program Pembinaan

 

Pramu Sapta juga menginformasikan adanya warga binaan Warga Negara Asing (WNA) asal Nigeria dengan kasus penipuan online.

 

"Yang laki-laki asal Nigeria, yang perempuan Sukabumi," terang Pramu. Pasangan tersebut ditangkap di Depok, dengan korbannya adalah warga Kebumen. Alhamdulillah yang bersangkutan kooperatif," tambahnya.

 

Adapun pihaknya telah menjalankan berbagai program bagi warga binaan, termasuk program kejar Paket A, B, dan C.

 

Selain itu, diharapkan warga binaan mampu berdaya guna, sehingga Rutan juga aktif menyelenggarakan program pelatihan kewirausahaan bekerjasama dengan Indonesian Islamic Business Forum (IIBF) Kebumen.

 

Masalah Air dan Solusi Jangka Panjang

 

Salah satu permasalahan krusial yang juga dihadapi adalah ketersediaan air bersih saat musim kemarau. Meskipun sudah dibantu tangki air, pasokan cepat habis.

 

Pramu Sapta menyebutkan adanya sumur peninggalan Belanda di dalam rutan dengan kedalaman sekitar 75 meter yang berpotensi untuk difungsikan kembali, namun membutuhkan mesin pompa air.

 

"Kebutuhan dasar air jika tidak ditangani bisa menimbulkan gejolak di dalam," pungkasnya, menggarisbawahi urgensi penanganan masalah air ini.