Indikator Kemiskinan Desa Segera Dirumuskan

KEBUMEN - Tim Koordinasi Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Desa (TKP2KDes) di sepuluh desa percontohan segera merumuskan indikator kemiskinan lokal desa. Indikator tersebut sebagai acuan proses pendataan guna memperbaiki data jumlah penduduk miskin di masing-masing desa baru mengacu pada indikator kemiskinan yang disusun oleh Badan Pusat Statistik yang masih perlu pembenahan.

"Desa perlu merumuskan indikator kemiskinan lokal desa, sehingga program pembangunan ke depan akan lebih tepat sasaran. Rata-rata jumlah TKP2KDes setiap desa sebanyak 5-7 orang dengan jumlah operator sebanyak 2 orang,"kata Koordinator program TKP2KDes dan Sistem Operasi Desa (SID), Umi Afifah de sela-sela kegiatan Training Operator SID di Benteng Van Der Wick , Rabu (3/7).Kegiatan itu diikuti oleh perwakilan dari 10 desa, setiap desa sebanyak 2 operator. Sepuluh desa tersebut yakni Desa Seling Kecamatan Karangsambung Desa Logandu Kecamatan Karanggayam , Desa Pandan sari Kecamatan Sruweng , Desa Sidomulyo Kecamatan petanahan dan Desa Pejengkolah Kecamatan Padureso. Disamping itu juga Desa Kalipurwo Kecamatan Kuwarasan, Desa Kalibeji Kecamatan Sempor, Desa Pandanlor Kecamatan Klirong , Desa Pasir Kecamatan Ayah dan Desa Pesuruhan kecamatan Puring.Umi mencontohkan , warga desa yang memiliki banyak tanah di lahan tandus , apakah akan di masukan sebagai kriteria warga mkiskin atau tidak. Sebab , kepemilikan tanah tersebut tidak memberikan dampak ekonomi, karena lahan itu tidak produktif."Contoh lain, warga yang rumahnya kurang layak atao reot tapi memiliki banyak sapi , apakah akan di nmasukan sebagai waga miskin atau tidak. indikator lokal itu di rumuskan sendiri oleh warga desa.Indikator lokal itu akan melengkapi indikator yang telah di rumuskan BPS."terangnya.

Lebih Tertata

Salah satu pendamping program,  Anang Perdana menjelaskan, hasil pendataan itu nantinya dimasukan ke dalam SID agar lebih mudah menghimpun data setiap saat."Jika terdapat warga meninggal , maka perubahan data kependudukan bisa langsung berubah,"kata dia.Kali ini, semua operator dikenalkan dengan aplikasi itu.Pada sistem itu juga terdapat fitur sms gateway untuk menampung aspirasi warga."Guna melancarkan program tersebut juga dibentuk tim pendamping sebanyak 5 orang, setiap pendamping membawahi 2 desa,"ungkap Anang.Program itu akan bersinergi dengan Sistem Informasi Kemiskinan Daerah yang sedang di garap oleh BAPPEDA Kebumen. (K42-91)

Sumber : SUARA MERDEKA