10 Siswa SMAN 1 Mirit Dapat Gratisan Naik Pesawat dari Bupati Kebumen, Kok Bisa?
KEBUMENKAB. GO. ID - Gerakan Forkopimda mengajar di sekolah di Kabupaten Kebumen mendapat respon positif. Para siswa di sekolah sangat antusias mengikuti kegiatan ini yang juga dihadiri Bupati Arif Sugiyanto beserta anggota Forkopimda.
Forkompimda mengajar bukan diartikan mengajar pelajaran formal. Namun lebih pada berbagi pengalaman, motivasi dan dialog. Semua siswa sekolah dikumpulkan jadi satu, diajak berdialog, agar berani menyampaikan pendapat di muka umum.
Mereka, para siswa yang berani maju untuk menyampaikan pendapat atau pertanyaan yang diajukan ke Bupati dan Forkopimda mendapat hadiah. Tak tanggung-tanggung, Bupati bahkan memberikan 10 tiket pesawat gratis kepada siswa yang punya ide-ide cemerlang.
Awalnya Bupati meminta para siswa untuk memberikan komentar terhadap lima penari tradisional yang sudah memberikan pertunjukan seni di awal acara. "Kalau kalian melihat para penari-penari ini, dibenak kalian, kalian pengin jadi apa? Ayuk jawab," kata Bupati di SMAN 1 Mirit, Jumat (24/11).
"10 jawaban yang menarik saya beri hadiah naik pesawat gratis, saya ajak jalan-jalan, ikut kegiatan Pak Bupati," tutur Bupati yang disambut dengan sorak dan tepuk tangan meriah.
"Saya Pak Bupati, saya Pak Bupati," beberapa siswa terdengar mengajukan diri untuk maju ke panggung.
Beberapa siswa kemudian ada yang maju. Namun diawal, jawaban mereka banyak yang tidak nyambung. Ada yang menyebut pengin jadi Bupati, jadi Dandim, jadi menteri dan lain sebagainya. "Jawabannya nggak nyambung. Ayuk yang lain mana, maju," tutur Bupati.
Setelah sekian banyak siswa memberikan jawaban yang dianggap kurang nyambung. Baru ada siswa memberikan jawaban sesuai yang diinginkan. "Melihat para penari-penari ini, saya kepikiran menjadi desainernya bapak," ujar siswa.
"Ok, betul, dah mulai nyambung, kasih kaos dan amplop, (uang saku)," tutur Bupati.
"Ayuk ada lagi nggak? Pokoknya kalau ada jawabnya yang lebih menarik lagi saya kasih jalan-jalan naik pesawat," tambah Bupati.
Para siswa mulai banyak menjawab dengan benar, di antara mereka ada yang menjawab pengin jadi pengriasnya, fotografernya, penjahit bajunya, penyedia kainnya, penata musiknya dan lain sebagainnya. Namun semua itu belum dianggap jawaban yang tepat untuk bisa naik pesawat bareng Bupati.
"Sudah benar, tapi masih ada lagi jawaban yang lebih bagus, harus ada yang bisa," tutur Bupati.
Baru setelah itu ada siswa yang menjawab, dirinya pengin mendirikan sebuah Event Organizer (EO) yang fokus untuk menggelar event-event di berbagai daerah, dimana salah satunya akan diisi banyak kegiatan dan pertunjukan seperti tarian tradisional seperti yang telah dimainkan para siswa.
"Tadi ada siswa yang saya kira punya gagasan cemerlang, mau buat E0. Ini jawaban bagus, kemudian ada lagi yang ingin membuat perusahaan kain, ada mau jadi promotor, ada lagi pengin jadi konten kreator seni budaya," ujarnya.
Karena jawabannya dianggap menarik, dan menginspirasi, para siswa ini diberi kesempatan Bupati untuk naik pesawat ikut dalam kunjungan kerja. Termasuk lima penari yang tampil, juga diajak, dan beberapa guru pun bakal ikut untuk mendampingi.
Fahri Saputra, salah seorang siswa yang mendapat kesempatan untuk naik pesawat bareng Bupati, begitu bahagia. Ia tak menyangka bakal mendapat rezeki yang belum pernah terpikirkan sebelumnya. Fahri menjawab ingin membuat EO karena ia mengaku tertarik dengan dunia event.
"Kayanya dengan EO itu, gambaran saya, saya bisa mengisi event-event dengan kegiatan menarik, salah satunya seni tari tradisional. Sekaligus untuk mempromosikan mereka ke dunia luar, bila perlu sampai luar negeri," ucapnya.
"Kepada Bapak Bupati, saya ucapkan terima kasih. Acara-acara ini sangat positif, dan menginspirasi kita para siswa untuk bisa berpikir lagi, besok setelah lulus kita mau jadi apa? Jadi kita harus punya cita-cita" ucapnya. (al/dp)