Ganjar Pranowo : Prioritas Pembangunan Jawa Tengah Adalah Pengentasan Kemiskinan
KEBUMENKAB.GO.ID - Dengan menggunakan helikopter milik Polri, gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendarat di alun alun Kebumen. Ratusan siswa- siswi serta masyarakat menyambut kedatangan dengan antusias.
Kedatangan gubernur Jawa Tengah ke Kebumen ini untuk menghadiri acara musyawarah perencanaan pembangunan wilayah- (Musrenbangwil) se-wilayah kedu tahun 2017. Acara yang mengambil tema " Rembug Gayeng Bareng Bersama Gubernur dan Bupati/Walikota dan Tokoh Masyarakat" ini diselenggarakan di pendopo rumah dinas Bupati Kebumen.
Kab Kebumen menjadi tuan rumah acara tahunan ini, dan sesuai rencana, acara akan dilaksanakan di 6 kabupaten dan kota yakni kab Kebumen, kab Wonosobo, kab Magelang, kota Magelang, kab Purworejo dan kab Temanggung.
Dalam sambutannya Ganjar Pranowo menyampaikan kondisi kab dan kota se-wilayah Kedu, yang mayoritas permasalahannya pada tingkat kemiskinan. Terdapat 3 kab yakni Wonosobo, Kebumen dan Purworejo yang masihn menjadi kabupaten termiskin se-Jawa Tengah.
Untuk itu arah kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tahun 2018 diprioritaskan mewujudkan masyarakat yang berkeadilan, sejahtera dan berdikari yakni ekonomi daerah berbasis potensi, penanggulan kemiskinan, kualitas SDM dan cakupan pangan, energi, infrastruktur serta tata kelola.
Dalam segment dialog, Ganjar Pranowo sempat melakukan teleconference dengan masyarakat Karanggayam. Beberapa warga berdialog secara hangat dan menyampaikan segala keluhan dan permintaannya.
Dalam kesempatan itu Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah, Rukma Setyabudi mengungkapkan bahwa melalui hasil dialog di Musrenbangwil ini menjadi bahan diskusi antara eksekutif dan legislatif , namun Rukma Setyabudi menggarisbawahi bahwa tidak semua permintaan masyarakat bisa dipenuhi terkait keterbatasan anggaran yang ada. Legislatif bersama eksekutif akan menerapkan skala prioritas dalam menjawab kebutuhan masyarakat.
Kalangan akademisi juga memberi pendapat terkait pertemuan ini, yaitu Teguh Yuwono, akademisi dari Universitas Diponegoro Semarang menggarisbawahi pekerjaan rumah provinsi Jawa Tengah dalam bidang pengentasan kemiskinan. Terkait hal ini, Teguh Yuwono mengusulkan bahwa pembangunan provinsi Jawa Tengah harus berbasis kepemimpinan, karena jika hal ini dilakukan maka arah pembangunan pasti berdasarkan skala prioritas.(rtv/nug)