Sawah Sadang Setahun 3 Kali Panen
SADANG - Petani di Desa Sadangwetan, Kecamatan Sadang, bisa menikmati panen padi tiga kali dalam setahun. Kondisi tersebut berbeda dengan kebanyakan petani di Kabupaten Kebumen yang hanya bisa menanam padi dua kali dalam setahun.
Sawah di Sadangwetan berada di ngarai yang di bawahnya mengalir Sungai Luk Ulo. Pemandangannya cukup indah dengan gemericik air yang mengalir ke sawah terasering. Air yang terus mengalir meski musim kemarau itulah yang membuat petani Desa Sadangwetan bisa tanam padi tiga kali dalam setahun.
Melimpahnya air irigasi berasal dari sungai kecil di tengah hutan yang dibendung. Bendung yang lokasinya berada di atas desa, dikenal warga dengan Bendung Kedung Singgi. Air dari bendung itu yang membuat petani Sadangwetan leluasa menentukan kapan harus menanam padi.
"Memang tidak semua petani tiga kali tanam dalam setahun. Sebagian memilih sawahnya ditanami tembakau setelah dua kali tanam padi. Bagi yang menghendaki setahun tiga kali panen, begitu panen, petani langsung mengolah lahan untuk tanam berikutnya," jelas Maryono (55) petani di Dukuh Loning sambil menaburkan pupuk pada tanaman padinya yang belum genap berumur satu bulan.
Tidak jauh dari sawah milik Maryono, terhampar sawah terasiring dengan umur padi beragam. Bahkan ada yang sedang panen. Meski bersyukur bisa tanam tiga kali, namun akibat waktu tanam tidak serentak, membuat hama dan penyakit mudah menyerang.Seperti panen sebelumnya, sawah Maryono yang biasanya menghasilkan 8 hingga 10 kuintal gabah kering panen, panen yang lalu hanya menghasilkan 5 kuintal.
Kepala Bidang Irigasi pada Dinas Sumberdaya Air Energi dan Sumberdaya Mineral (SDA ESDM) Kabupaten Kebumen,Muchtarom, Bendung Kedung Singgi mampu mengairi sawah seluas 149 hektare di dua desa bertetangga, yakni Desa Sadangwetan dan Sadangkulon. (Suk/krjogja)
SUMBER: http://www.beritakebumen.info/2014/09/sawah-sadang-setahun-3-kali-panen.html#ixzz3DieHoEeC