Pasar Petanahan Mulai Ditempati : Diresmikan Bersama Pasar Kutowinangun
KEBUMEN - Pasar Petanahan dan Kutowinangun mulai ditempati pedagang, Rabu (5/3). Dua pasar yang masing-masing dibangun dengan dana sekitar Rp 15 miliar itu, akan diresmikan Rabu (12/4) mendatang.
Kabid Pengelolaan Pasar pada Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pengelolaan Pasar (Disperindagsar) Kabupaten Kebumen Sigit Basuki mengatakan hal itu saat ditemui Suara Merdeka di sela-sela meninjau persiapan peresmian yang dipusatkan di Pasar Kutowinangun, kemarin.
Menurut dia, saat ini Kepala Disperindagsar Azam Fatoni sedang berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait waktu dan agenda acara peresmian pasar tradisional itu."Rencananya akan diresmikan menteri," kata Sigit.
Peresmian nanti merupakan kali ketiga setelah Pasar Ambal, Pasar Ayah, dan Pasar Indrakila Krakal Alian. Disusul kemudian peresmian Pasar Tumenggungan Kebumen, Pasar Jatisari, Pasar Karanganyar, Resi Gudang di Kretek dan Pasar Tlogopragoto.
Dilengkapi CCTV
Pembangunan terbesar untuk Pasar Tumenggungan yang mencapai Rp 51 miliar.
Pasar Petanahan yang memiliki luas bangunan 6.564 m2 itu terdapat 97 pedagang kios dan 700 pedagang los.
Adapun Pasar Kutowinangun yang luas bangunannya 10.566 m2 itu memiliki 119 pedagang kios dan 900 pedagang los. Masing-masing pasar itu dilengkapi fasilitas modern.
Bahkan di Pasar Kutowinangun dilengkapi Closed Circuit Television (CCTV) sebanyak delapan buah.
"Suasananya lebih nyaman dari sebelumnya," kata Kasiati (43), pedagang Pasar Petanahan yang mulai berjualan kemarin.
Sigit menjelaskan, revitalisasi pasar tradisional itu tidak hanya pada bangunannya saja, tetapi juga pedagang sendiri untuk meningkatkan manajemennya.
Saat ini, pihaknya tengah mengirimkan empat petugas dan enam pedagang untuk mengikuti pelatihan manajemen pengelolaan pasar.
"Kelemahan pasar tradisional itu belum ada diskon," imbuhnya.
Diharapkan, dengan strategi pemasaran yang baik ditunjang pengemasan barang dagangan akan mampu meningkatkan kebutuhan pasar, sehingga orang akan berbondong-bondong datang ke pasar tradisional. (K5-32)
sumber : suaramerdeka