Baru Ditanam, Padi Diserang Tikus

 

KEBUMEN - Puluhan hektare tanaman padi yang baru di tanam pada Minggu 91/12) lalu sudah habis diserang tikus, Senin (2/12).

Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kebumen menganggap serangan tikus kali ini sudah pada taraf membahayakan.

Kondisi tersebut terjadi di wilayah Kecamatan Petanahan, Kuwarasan dan Kecamatan Puring.

Sutikno (54), petani asal Desa Krandegan, kecamatan Petanahan mengaku kaget saat menengok sawah seluas 100 ubin yang baru ditanam sehari itu sudah ludes dimakan tikus. Padahal, benih padi tersebut ia beli dengan harga Rp 140.000.

Terpaksa, Sutikno harus beli benih lagi untuk ditanam di lahan yang sama.

Hal itu juga dialami para petani lainnya di Kecamatan Kuwarasan dan Puring. Nindar (52), petani asal Puring mengungkapkan, serangan tikus tersebut tidak hanya di sawah yang kering, tetapi juga yang tergenang air.

Sementara untuk daerah lain seperti di Kecamatan Buluspesantren, Kutowinangun dan Ambal belum mulai tanam padi. Di wilayah tersebut masih pengolahan tanah menggunakan traktor.

Taraf Membahayakan

"Serangan tikus kali ini memang bukan diwaspadai lagi, tetapi sudah pada taraf membahayakan," kata Sekretaris Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kebumen, Ir Winoto, yang baru mendapatkan laporan dari anak buahnya, Sarwedi, Senin (2/12).

Pihaknya pun langsung bergerak untuk berkoordinasi dengan atasan dan para penyuluh pertanian. Di Kebumen terdapat 61 penyuluh yang tersebar di 26 kecamatan. Diakui Winoto, keberadaan penyuluh itu masih kurang untuk menjangkau wilayah tiap-tiap kecamatan.

"Pasalnya, untuk satu kecamatan hanya terdapat dua sampai tiga orang," kata dia.

Karena itu, untuk menyikapi serangan tikus yang dahsyat itu perlu dilaksanakan perburuan secara massal. Penting juga melibatkan para kepala desa. Di wilayah Kecamatan Karanganyar yang sudah dilaksanakan perburuan tikus selama sepekan ini relatif aman dari serangan tikus.

Ketua Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan dan Swadaya, Ir Purnomo Singgih menjelaskan, populasi tikus cukup pesat. Satu pasang tikus beranak setiap 40 hari. Anaknya sebanyak tiga pasang. Jadi, selama setahun, sepasang tikus beranak 2.048 ekor.

"Karena populasinya yang banyak tersebut, maka perlu dikendalikan," jelasnya. (K5-91)

Sumber : suaramerdeka