Peringati HAN, Bupati Kebumen: Orang Tua Wajib Temani dan Lindungi Anak
KEBUMENKAB.GO.ID - Bupati Arif Sugiyanto didampingi Ketua Bunda Forum Anak Iin Windarti Arif Sugiyanto menghadiri acara peringatan Hari Anak Nasional (HAN) ke-39 yang berlangsung di Pendopo Kabumian, Rabu (2/8).
Bupati mengatakan, peringatan HAN harus dijadikan sebuah momentum meningkatkan kepedulian terhadap anak-anak yang saat ini membutuhkan perlindungan, terutama dalam pemenuhan hak-haknya.
"Kita laksanakan agar anak-anak terlindungi dengan mendorong keluarga mengambil peran utama," ujarnya.
Bupati menegaskan, bahwa orang tua wajib menjadi perisai atau pelindung anaknya dari segala bentuk kejahatan. Karena itu, peran orang tua sangat penting untuk mengawasi dan mengontrol anaknya.
“Pesan yang hari ini penting untuk orang tua, memang sudah selayaknya kita wajib menemani dan melindungi anak kita. Termasuk di mana pun ia berada, dan juga di sekolah,” tegasnya.
Bupati turut menyampaikan keprihatinan atas tindak kekerasan terhadap anak di Kebumen yang masih cukup tinggi. Hal ini menjadi warning bagi semua, agar sama-sama bisa menjaga dan melindungi anak dari predator.
"Memang prihatin ketika mendengar ada anak menjadi korban kekerasan yang justru dilakukan oleh keluarga, teman, guru sendiri, atau siapapun yang tidak bisa dibenarkan, dan di Kebumen kasus yang menimpa terhadap anak masih cukup tinggi, ini harus diperhatikan betul," ucapnya
Sementara itu, Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Dinas Sosial P3A Kab.Kebumen Marlina Indirianingrum menambahkan, peringatan HAN di Kebumen dimeriahkan dengan berbagai macam kegiatan.
Seperti lomba-lomba, seperti menggambar, bernyanyi, seni tari, cerdas cermat, lomba ramah anak, dan juga menghidupkan kembali permainan tradisional anak yang sudah semakin jarang ditemukan di masyarakat. Kemudian juga diadakan talk show tentang kampanye perlindungan anak.
"Harapannya anak-anak bisa melindungi dirinya sendiri, karena sekarang sudah zamannya digitalisasi, banyak kejahatan atau kekerasan yang berbasis online," ucapnya.
Pada kesempatan tersebut, juga diberikan piala, piagam penghargaan dan hadiah kepada para pemenang lomba. Baik pemenang sekolah ramah anak, desa ramah anak, puskesmas ramah anak, dan lainnya.
Terkait, kasus kekerasan terhadap anak, Marlina mengakui di Kebumen angkanya masih tinggi. Tahun ini jumlahnya ada kenaikan dibanding tahun lalu. Namun disisi lain, Marlina menyebut ini merupakan keberanian para korban untuk melapor.
"Meski kekerasan meningkat artinya masyarakat sekarang sudah ada keberanian untuk melapor,"ucapnya.
Kebanyakan masyarakat tidak berani lapor, karena malu, takut aib keluarganya tersebar, atau karena takut tekanan dan ancaman. Pemerintah pun terus melakukan kampanye bahaya kekerasan di masyarakat sebagai bentuk pencegahan. (al/dp)