RPJPD 2045 Rumuskan Kabumian Sumunar Seperti Indonesia Emas
KEBUMEN - Dalam konsultasi publik Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045 yang berlangsung di Pendopo Kabumian, Kamis (15/12/2023), dirumuskan bahwa pada dua puluh tahun mendatang Kabumian bisa menjadi daerah yang Sumunar atau bersinar.
Demikan disampaikan Bupati Kebumen Arif Sugiyanto. Ia mengatakan, jika ada penyebutan Indonesia Emas di tahun 2045, maka di tahun yang sama akan ada penyebutan Kabumian Sumunar yang artinya Kebumen maju, sejahtera dan berkelanjutan. Atau kita sebut Kebumen
Bersinar.
"Kenapa penyebutannya Bersinar, karena biar terintegrasi dengan semua potensi alam yang ada, karena untuk Geopark Kebumen menggunakan penyebutan The Glowing Mother Earth of Java. Jadi glowing kan, makanya kita menyebutnya dengan Sumunar atau bersinar," terang Bupati.
Untuk bisa menuju ke sana, maka perlu disiapkan sembilan misi. Salah satunya peningkatan kualitas SDM. Ia percaya SDM Kebumen pada 2045 itu sudah sangat luar biasa karena pesatnya perkembangan teknologi.
"Zaman dulu orang mengenal disrupsi itu sekitar 1000 tahunan, kita kenal dengan milenium. Kemudian setiap 100 tahun itu ada perubahan kita kenal dengan satu abad, kemudian ada istilah satu dekade. Nah di zaman sekarang setiap dua tahun sekali ada disrupsi atau perubahan yang sangat cepat," terangnya.
Bupati mencontohkan, adanya barang-barang elektronik yang sangat cepat perubahannya dari tahun ke tahun.
"Kalau sekarang kita beli handphone yang paling mahal dan yang paling bagus, itu nggak perlu nunggu lama, satu tahun saja itu sudah ada keluaran baru dengan fitur-fitur yang lebih lengkap dan cangih. Demikian juga kendaraan dan alat-alat elektronik yang lain," terang Bupati.
Menurut Bupati, mulai saat ini, pemerintah harus memikirkan dunia pendidikan, kesehatan, dan sosial ekonomi di tahun 2045. Jangan sampai ketika bangsa ini sudah memasuki era Indonesia Emas, justru kualitas SDM di Kebumen tidak bisa mengikuti.
"Tapi saya melihat SDM kita sudah mulai terbiasa dengan dunia teknologi. Sekarang banyak melihat anak SD, SMP itu sudah pintar belajar progammer, belajar bikin konten, video, film, animasi dan lain sebagainya. Padahal belum tentu ia dapatkan ilmunya di sekolah. Mereka otodidak belajar di youtube dan media sosial. Ini contoh," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Bappeda Kebumen Bahrun Munawir mengatakan, selain SDM yang berkualitas, dalam RPJPD 2045 ini juga dirumuskan mengenai persoalan lain seperti penguatan infrastruktur, sosial, ekonomi, kesehatan, pendidikan, lingkungan hidup, pendapatan, kemiskinan sampai dengan kemajuan budaya.
"Kenapa kita rumuskan sekarang, karena ini berkaitan dengan kontestasi Pilkada pada 2024 mendatang. Jadi semua calon Bupati dan Wakil Bupati yang akan maju nanti visi misinya harus disesuaikan dengan RPJPD yang sementara ini sedang kita susun," ujarnya.
Adapun 9 misi dalam RPJPD tersebut, yakni:
1. Mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas
2. Mewujudkan Pemerintahan yang andal
3. Mewujudkan Daerah yang kompetitif dan inovatif
4. Mewujudkan peningkatan —aksesibilitas antar wilayah
5. Mewujudkan perekonomian daerah yang inklusif
6. Meningkatkan pendapatan masyarakat yang berkeadilan
7. Mewujudkan kapasitas dan kualitas infrastruktur dasar yang andal
8. Mewujudkan lingkungan hidup dengan daya dukung yang memadai dan lestari.
9. Mewujudkan pemajuan kebudayaan
Konsultasi Publik Rancangan Awal RPJPD Kabupaten Kebumen Tahun 2025-2045 diikuti sekitar 130 peserta, terdiri dari unsur Forkopimda, Pimpinan DPRD, instansi vertikal, Kepala Perangkat Daerah, Camat, unsur perempuan, anak, disabilitas, perguruan tinggi, tokoh masyarakat dan agama, organisasi profesi, asosiasi, dan LSM.
"Dari mereka ada yang mengusulkan bagaimana menumbuhkan minat riset dan inovasi bagi kalangan muda atau generasi Z. Usulan ini saya kira penting, karena inovasi ini menjadi ukuran indeks daya saing daerah," terangnya.
"Di Bappeda itu sebenarnya sudah kita siapkan wadah. Jadi anak-anak muda ini yang punya minat menulis ilmiah bisa dimasukan di Jurnal Semarak Kabumian dan Jurnal Krisakti. Nanti akan kita berikan insentif. Jadi ini merupakan salah satu cara merangsang anak-anak muda untuk menggeluti dunia riset dan inovasi," tukasnya.