Berhasil Tangani Penyakit Frambusia, Bupati Kebumen Terima Penghargaan dari Kemenkes
KEBUMENKAB. GO. ID - Pemerintah Kabupaten Kebumen menerima penghargaan dari Kementerian Kesehatan karena dinilai telah berhasil melakukan penanganan terhadap penyakit Frambusia di masyarakat.
Penghargaan diberikan langsung oleh Menkes Budi Gunadi Sadikin kepada Bupati Arif Sugiyanto di Krakatau Grand Ballroom TMII, Jakarta Timur, Selasa (21/2).
Bupati menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Dinas Kesehatan beserta seluruh pemerintahan di bawahnya yang telah berhasil melakukan penanganan penyakit kulit Frambusia.
"Puji syukur alhamdulillah berkat kerja keras Dinkes dan juga tim kesehatan dari rumah sakit sampai puskesmas, Kebumen mendapat penghargaan berupa sertifikat bebas Frambusia dari Kemenkes. Ini adalah capaian yang patut kita apresiasi," ujar Bupati dalam keterangannya.
Bupati turut mengimbau kepada masyarakat agar selalu menjalankan prilaku hidup bersih, agar Kebumen ke depan tetap menjadi kabupaten yang bebas dari penyakit Frambusia, dan apabila kembali ditemukan, maka harus cepat ditangani.
"Saya kira tanpa ada kesadaran berprilaku hidup bersih dari masyarakat, penyakit ini akan terus ada. Jadi saya imbau masyarakat bisa membiasakan diri untuk selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Apabila ditemukan, maka harus cepat dilakukan penanganan," jelasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kebumen, Dokter Iwan Danardono menambahkan, di Jawa Tengah hanya ada 7 kabupaten yang mendapat penghargaan ini. Menurutnya, upaya pemerintah dalam penanganan penyakit Frambusia selama ini sangat masif sampai ke puskesmas.
"Kita selalu melakukan upaya tracing, bila ditemukan kita cek, dan langsung diobati, dari tahun ke tahun kita terus dinilai oleh Kemenkes, dan hasilnya sekarang sudah tidak ada lagi penyakit Frambusia alhamdulillah," ujar dr Iwan.
"Ke depan sesuai komitmen Bupati, ketika ada temuan penyakit, maka harus langsung diobati, agar tidak semakin meluas," tambahnya.
Diketahui, Frambusia adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum pertenue. Infeksi ini biasanya terjadi di negara wilayah tropis yang memiliki sanitasi buruk, seperti Afrika, Asia Tenggara, Amerika Selatan, dan Oceania. (al/dp)