Hutan Mangrove Kebumen Siap Sambut Wisatawan di Musim Lebaran

KEBUMENKAB.GO.ID- Setelah lama tidak beroperasi, wisata hutan mangrove di kawasan wisata Pantai Logending, Ayah, Kebumen kini dibuka lagi. Bahkan kondisinya saat ini sudah tertata rapih dan lebih siap untuk menjamu wisatawan pada masa libur lebaran.


Hutan mangrove Ayah, letaknya berdekatan dengan Pantai Logending, hanya dipisahkan oleh muara Sungai Ijo. Pintu masuknya dari rumah makan Seefood Ibu Nanang, terus ke dalam. Meski jalan di situ belum diaspal, tapi aman untuk pengendara, dan terlihat lebih asri.


"Hutan mangrove Kebumen ini masih sangat asri sekali, sejuk, tanamannya lebat, luas, dan ini sudah dibangun jembatan kayu yang membuat kita leluasa menelusuri rimbanya hutan mangrove, asyik sekali," ujar Bupati Arif Sugiyanto usai menijau kesiapan pengelolaan hutan mangrove menyambut lebaran, Sabtu (30/4).


Berwisata di hutan mangrove Kebumen barang kali menjadi pilihan yang tepat. Selain harganya murah, hanya Rp10.000 untuk satu tiket, pengunjung sudah bisa menjelajah hutan mangrove seluas 18 hektar ini. Tempatnya adem, banyak faunanya, dan dikelilingi pengunungan Ayah yang terlihat cantik.


"Lebih asyik kalau kita menelusurinya pakai prahu kano gayung sendiri, atau mau pakai perahu mesin di sini juga sudah banyak disediakan untuk wisatan. Pokoknya asyik, dan Manglingi," terang Bupati.


Bupati menyebut, pihaknya pun akan terus berkoordinasi dengan pemerintah desa, dan kelompok masyarakat untuk mengembangkan wisata ini lebih maju. Bupati yakin, hutan mangrove ini bisa menjadi magnet untuk menarik wisata dari kabupaten lain, seperti Banyumas, Cilacap dan sekitarnya.


"Hutan mangrove ini adalah aset yang harus kita jaga, dan dilestarikan, karena keindahannya ini saya kira bisa menarik wisatawan dari kabupaten lain, apalagi letaknya berbatasan langsung dengan Cilacap dan Banyumas. Lampu-lampu ini akan kita tata biar kalau malam hari terlihat terang, tapi tetap jangan sampai mengganggu fauna yang ada di dalam karena ada banyak bangau," jelasnya.


Mengembangkan hutan mangrove kata Bupati, juga lebih murah dan efisien untuk mencegah abrasi daripada harus membangun pagar beton yang bisa jadi lebih rapuh. 

"Hutan dari segi apapun masih banyak manfaatnya daripada madorotnya. Bahkan tidak ada madorotnya. Karena mencintai hutan berarti mencintai kehidupan," tandasnya. (al/dp)