PAUD dan TK di Kabupaten Kebumen Akan Lebih Ramah Terhadap Anak Berkebutuhan Khusus
KEBUMENKAB.GO.ID- Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kebumen Iin Windarti Arif Sugiyanto berencana untuk menerapkan pendidikan anak usia dini di Kabupaten Kebumen yang lebih ramah terhadap anak berkebutuhan khusus.
Hal tersebut disampaikan Iin pasca studi banding bersama Tim Pokja Bunda PAUD Kabupaten Kebumen, di "KB TK Islam Cahaya Ilmu", Tlogosari Wetan, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang, Selasa (23/11).
"Di sini (KB TK Islam Cahaya Ilmu) ada delapan anak berkebutuhan khusus, bayangkan menangani satu anak berkebutuhan khusus saja cukup sulit, namun disini bisa, sehingga saya yakin hal ini bisa diterapkan di kabupaten kebumen" ungkap Iin.
Selain hal tersebut, Iin juga berencana untuk menerapkan konsep belajar "Merdeka Beljar dan Bermain" pada pendidikan anak usia dini, dalam konsep tersebut akan menggunakan pola pendidikan yang tidak hanya berpatok pada buku saja, namun dengan berbagai media yang mengasah belajar sambil bermain.
"Memang untuk menerapkan ini (konsep belajar ramah anak berkebutuhan khusus dan merdeka belajar, bermain) tidak mudah, tapi lambat laun InsyaAlloh bisa karena SDM di Kebumen lebih banyak" jelas Iin
Dalam sambutan Ketua Yayasan Samudra Ilmu yang membawahi KB TK Islam Cahaya Ilmu, Dedy Andrianto, dari sembilan puluh empat siswa KB dan TKnya, sebanyak delapan siswa merupakan berkebutuhan khusus.
"Untuk penanganannya kami samakan dengan siswa lain, namun pada indikator pencapaiannya berbeda" jelas Dedy.
Lebih lanjut Dedy menyampaikan bahwa konsep pembelajaran di lembaga pendidikannya lebih pada mengoptimalkan program parenting. "Kami memliki payuguban (wali siswa) yang bernama Forkaci yang dalam paguyuban tersebut mendukung setiap program menjadi jembatan program-program kemandirian dan karakter akhlak anak" jelas Dedy
Selain hal tersebut, menurut Dedy, lembaganya tersebut juga menggunakan media-media belajar yang mendukung konsep merdeka belajar dan bermain, dimana proses belajar mengajar bukan hanya menggunakan buku, namun menggunakan media yang lebih aplikatif. (luk/dp)