KEBUMENKAB.GO.ID - Pandemik COVID-19 yang terjadi saat ini mengundang perhatian banyak pihak untuk membantu. Termasuk BAZNAS Kabupaten Kebumen, yang sejak status Kebumen ditetapkan menjadi Tanggap Darurat, memberikan perhatian dengan memberikan berbagai bantuan untuk mendukung upaya pemkab mengatasi COVID-19. 

Setelah sebelumnya bersama BPBD Kebumen dilakukan penyemprotan disinfektan bagi warga, Kamis ini (2/4) BAZNAS Kebumen menyerahkan bantuan paket sembako yang diperuntukkan bagi masyarakat terdampak corona. Bantuan tersebut diberikan bagi warga kurang mampu yang tersebar di berbagai wilayah, terutama mereka yang berada di wilayah Kecamatan Kebumen. 

Dijelaskan Wakil Ketua BAZNAS Kebumen M Sahli, pandemi COVID-19 telah membuat banyak orang terdampak tidak saja secara kesehatan dan psikologis, tapi juga secara ekonomi. Terutama mereka yang setiap harinya mengandalkan pendapatan harian. 

"Tukang becak, tukang ojek pangkalan serta porter dan buruh serabutan, mengandalkan pendapatan harian. Tentu keadaan sekarang membawa dampak yang luar biasa. Mereka menjadi sepi penumpang dan sama sekali tanpa pemasukan," jelas M Sahli. 

Bantuan bagi 270 KK terdampak kasus corona ini diserahkann di halaman kantor BAZNAS Kebumen, dengan pemberlakuan physical distancing atau jarak fisik sebagai cara untuk menghindari penyebaran virus corona saat proses pembagian. 

“Banyak orang yang kehilangan pekerjaan dan tutup usaha akibat wabah ini, untuk itu bantuan sembako dapat diberikan kepada masyarakat ekonomi ke bawah. Biasanya kan mereka mendapat pendapatan harian, sekarang menjadi tidak ada," ucap Sahli.

Tidak hanya para tukang becak, tukang ojek pangkalan serta para porter di stasiun, 40 KK keluarga PDP juga tidak luput dari perhatian BAZNAS. Paket bantuan senilai 100 ribu rupiah diberikan dalam bentuk paket sembako yaitu berupa beras, telur, minyak goreng, kecap. Untuk bantuan ini, BAZNAS sedikitnya telah mengeluarkan anggaran mencapai 45 juta rupiah. 

" Ke depan, BAZNAS juga berencana untuk bisa memberikan bantuan lagi untuk mereka yang terdampak langsung secara ekonomi karena COVID-19." tutup Sahli. (dp)