Dinas Kelautan dan Perikanan Kebumen Terbaik Kedua Nasional
KEBUMEN – Tugas pembantuan yang digelontorkan dana dari pusat melalui Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kebumen tidak sia-sia. Pasalnya, dinas yang dipimpin Prapto Purwanto itu menjadi terbaik kedua nasional dalam penilaian kinerja pelaksanaan tugas pembantuan pada tahun 2014.
Kabupaten berslogan Beriman ini pun hanya tersalip oleh Batam. Untuk posisi ketiga diraih Sorong, keempat Gorontalo Utara dan kelima Bone. “Penghargaan ini tentu menjadi motivasi bagi kami untuk bekerja lebih baik lagi,” kata Prapto yang ditemui di ruang kerjanya, kemarin.
Menurut dia, penilaian satuan kerja (Satker) kabupaten/kota terbaik se-Indonesia itu dilakukan Direktorat Pelabuhan Perikanan Ditjen Perikanan Tangkap. Dan penghargaannya telah diserahkan Dirjen Perikanan Tangkap Gelwin Yusuf kepada Prapto Purwanto di Bandung pada 10 Juni lalu.
Dia menjelaskan, tugas pembantuan pada tahun 2014 sebesar Rp 25 miliar itu digunakan untuk pembangunan pelabuhan pendaratan ikan (PPI) di Logending, Ayah. Sarana yang dibangun berupa break water (pemecah ombak). Pembangunan pelabuhan itu sendiri sejak 2012 dan sampai sekarang masih terus berlangsung. Untuk tahun 2015 terdapat tugas pembantuan Rp 15 miliar.
“Karena untuk membangun pelabuhan membutuhkan dana besar, maka tugas pembantuan itu didukung dana dari APBD,” imbuh Prapto.
Reklamasi
Tahun ini dialokasikan Rp 1,6 miliar dari APBD untuk membantu tugas pembantuan sebesar Rp 15 miliar. Tahun 2014 yang terdapat tugas pembantuan Rp 25 miliar didukung APBD Rp 1,5 miliar.
Adapun tahun sebelumnya belum ada tugas pembantuan. Dikatakan Prapto, pembangunan pelabuhan pada 2012 itu diawali reklamasi, pengendapan sedimentasi pasir, jalan, lampu penerang, pagar keliling, gapura, alur pelayaran, dan drainase. Pada tahun 2013 mulai dibangun break water, box culvert (jembatan penghubung), lampu navigasi, jalan masuk, dan groin.
Dan tahun 2014 dilanjutkan pembangunan break water sampai tahun ini. Terkait tugas pembantuan itu, pihaknya menyiapkan sumber daya manusia (SDM) untuk mengelola kegiatan tersebut. Di samping itu sosialisasi ke masyarakat dan calon pengguna, mengecek lokasi kegiatan dan melakukan pengawalan. (K5-32/ suaramerdeka.com /LintasKebumen©2015)