Menjelang Hari Jadi ke-396, Pemkab Kebumen Tabur Bunga di Makam Ki Ageng Bodronolo
KEBUMEN – Menjelang perayaan Hari Jadi ke-396 Kabupaten Kebumen, jajaran pemerintah daerah, dipimpin oleh Bupati Lilis Nuryani, melakukan ziarah ke makam para pemimpin terdahulu.
Kunjungan ini merupakan bentuk penghormatan dan mengenang jasa-jasa para pendahulu yang telah membangun fondasi daerah, Rabu (20/8/2025).
Ziarah ini dihadiri oleh Wakil Bupati Zaeni Miftah, jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), serta para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Rombongan mengawali ziarah di makam Ki Ageng Bodronolo di Desa Karangkembang, Kecamatan Alian, dan dilanjutkan ke makam leluhur lainnya, seperti Tumenggung Kolopaking, Aroengbinang, dan Pangeran Bumidirdjo.
Di makam Ki Ageng Bodronolo, Bupati Lilis Nuryani dan rombongan disambut hangat oleh Forkopimcam Alian dan Pemerintah Desa Karangkembang. Mereka kemudian merangkumkan doa bersama yang dipimpin juru kunci makam, dilanjutkan dengan tradisi tabur bunga.
“Alhamdulillah, hari ini kami bisa berziarah ke makam para pendahulu kami. Ini adalah momen untuk mendoakan dan mengenang jasa-jasa mereka yang telah berjuang untuk Kebumen,” kata Bupati Lilis Nuryani.
Berdasarkan catatan sejarah, Ki Ageng Bodronolo adalah sosok bersejarah yang memegang peran penting dalam cikal bakal Kabupaten Kebumen. Ia dikenal sebagai Bupati pertama Panjer (nama lama Kebumen) yang dilantik pada tanggal 21 Agustus 1629 M.
Sebagai orang kepercayaan Sultan Agung Mataram, Ki Ageng Bodronolo memiliki peran strategi dalam membantu persiapan logistik bagi pasukan Mataram saat menyerang VOC di Batavia.
Nama Desa Karangkembang ternyata memiliki kaitan erat dengan kisah Ki Ageng Bodronolo. Setelah masa jabatannya berakhir, Ki Ageng Bodronolo memilih untuk menjalani kehidupan sebagai pertapa di Gunung Geong.
Di sana, ia membersihkan hutan (babat alas) yang terdapat banyak pohon kolang-kaling. Setelah ditebang, dari sisa-sisa pohon itu justru tumbuh tanaman bunga atau kembang dalam bahasa Jawa.
Berdasarkan peristiwa ini, Ki Ageng Bodronolo kemudian menempati daerah Karangkembang tersebut, yang berarti tempat di mana bunga-bunga tumbuh dari lahan yang baru dibuka.




