Bendungan Waduk Sempor Jebol ; Kerugian Miliaran Rupiah
KEBUMEN - Bendungan pengendali sedimen di hulu Waduk Sempor persisnya di Desa Kedungwringin, Kecamatan Sempor, Kebumen jebol, Rabu (6/8) sekitar pukul 04.00.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, tetapi kerugian material diperkirakan mencapai miliaran rupiah.
Informasi yang dihimpun, kejadian itu bermula saat Selasa (5/8) di pegunungan sekitar wilayah Sempor terjadi hujan deras. Air mengalir dan memenuhi dam pengendali sedimentasi. Karena tergenangi air dan air hujan masih terus mengalir, sehingga menggerus, dan rembes yang akhirnya membuat dam tidak kuat menahan arus yang deras. Akibatnya tanggul jebol sepanjang 20 meter, lebar 8 meter dan tinggi 7 meter.
Hingga Kamis (7/8), beas jebolnya bendungan itu masih belum ada penanganan dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak. Jebolnya bangunan bendung itu diduga diakibatkan adanya rembesan air yang melimpah di hulu waduk. Dimungkinkan bendung selalu tergerus, rembes, sehingga tidak mampu menahan debit air akibat hujan deras.
Cek Lapangan
Pejabat Pembuat komitmen (PPK) PKSDA I BBWS-SO Tri Surya mengatakan, telah mengecek ke lapangan bersama instansi terkait, seperti Muspika Kecamatan Sempor. Menurut dia, penyebab jebolnya bendungan yang dibangun tahun 2008 itu, dimungkinkan beban debit banjir yang diterima melampaui dari desain rencana awal bangunan.
"Pembangunan itu didesain sesuai anggaran yang dimiliki. Adapun dalam perkembangannya, debit air yang menjadi beban melebihi desain bendungan," ujar Tri Surya saat dihubungi Suara merdeka melalui ponselnya.
Desain Rehab
Birokrat yang baru lima bulan menjabat sebagai PPK PKSDA I BBWS-SO itu menambahkan, sedang berada di BBWS-SO Yogyakarta untuk melaporkan dan membahas upaya penanganan. Upaya penanganan dilakukan dengan membuat rehab. "Tentu membutuhkan anggaran besa, karena seperti membangun bendungan baru," ujarnya seraya menyebutkan keberadaan tersebut untuk menekan tingkat sedimentasi di Waduk Sempor.
Kapolres Kebumen AKBP Faizal melalui Kasubag Humas AKP Wasidi mengatakan, masih melakukan penyelidikan terhadap jebolnya bendung pengendali sedimen tersebut. Untuk sementara, belum diketemukan adanya unsur sabotase oleh pihak yang tidak bertanggungjawab.
"Kami masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui pasti penyebab jebolnya bendungan tersebut," tandasnya. (J19-32)
sumber : suaramerdeka