Pemkab Kekurangan 1.159 Traktor
PETANAHAN – Pemkab Kebumen saat ini masih kekurangan traktor sebanyak 1.159 unit. Dari luas baku sawah 39.768 hektare, dengan asumsi 10 hektare dibutuhkan satu traktor, maka total kebutuhan alat pertanian traktor sebanyak 3.977 unit. “Padahal saat ini jumlah traktor yang dimiliki Pemkab Kebumen sebanyak 2.818 unit. Jadi masih kurang 1.159 unit,” ujar Wakil Bupati Djuwarni saat panen raya dan penyerahan aspirasi alat pertanian kepada kelompok tani di Desa Kewangunan, Kecamatan Petanahan, Kebumen, Sabtu (28/2).
Djuwarni menambahkan, target RPJM tahun 2015 sebanyak 2.181 unit. Sedangkan target volume traktor tahun 2015 sebanyak 314, yang akan diupayakan dari berbagai sumber. Dari APBD murni sebanyak 133 unit dan APBN sebanyak 32 unit. Hadir dalam acara itu, Anggota Komisi IV DPR RI Darori Wonodipuro dan sejumlah pejabat di jajaran Pemkab Kebumen.
Dalam kesempatan itu, Darori yang merupakan anggota dewan asli Petanahan itu secara simbolik melakukan panen raya dan menyerahkan bantuan alat pertanian berupa 32 traktor. Traktor tersebut diserahkan kepada 32 kelompok tani dan gapoktan dari 14 kecamatan. Laporkan “Saya berharap traktor bantuan ini dirawat, jangan hanya dimiliki ketua kelompok. Sebab sudah ada aduan traktor bantuan pemerintah selama ini seolah dimiliki ketua kelompok. Tidak benar itu,” ujar politikus Partai Gerindra yang berangkat dari Dapil Jateng VII meliputi Kebumen, Banjarnegera dan Purbalingga.
Pria yang pernah menjabat dirjen di Kementerian Kehutanan selama sembilan tahun itu menegaskan, tidak ada pungutan sepeser pun bagi para penerima bantuan. “Jika ada potongan atau semacamnya, saya minta segara melaporkannnya,” ujarnya.
Selain traktor tangan, di bidang pertanian bantuan dari APBN antara lain pompa air 20 unit, tiga unit combine harvester, satu corn sheller, satu unit power thester multiguna, dan revitalisasi penggilingan padi dua unit senilai Rp 800 juta. “Sedangkan program penggemukan sapi melalui UPPO (Unit Pengelolaan Pupuk Organik-red) dan PUAP (Peningkatan Usaha Agribisnis Pertanianred),” tandasnya.
Berdasarkan data Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kebumen, tanaman padi yang dipanen varietas unggul jenis ciherang. Di Desa Kewangunan ditanam di lahan seluas 110 hektare. Selain ciherang, ditanam pula padi varietas logawa seluas 56 hektare, varietas IR 64 seluas 5 hektare, dan situ bagendit seluas 5 haktare. Sehingga total lahan sawah di Desa Kewangunan seluas 176 hektare yang mampu memproduksi 1.091,2 ton gabah kering giling (GKG). (J19-32)
sumber : suaramerdeka.com