Dampak BBM, Harga Daging Mulai Naik
KEBUMEN - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) premium dan solar tanggal 27 Maret 2015 lalu berdampak goyahnya harga daging sapi di Kebumen. Sebagian pedagang mulai menaikkan harga daging dari Rp 95 ribu/kilogram menjadi Rp 100 ribu/kilogram. Sedangkan sebagian pedagang lainnya mencoba bertahan dengan harga lama sebesar Rp 95 ribu/kilogram.
"Mereka yang bertahan dengan harga Rp 95 ribu per kilogram sebenarnya hanya bertahan secara semu. Sebab, bila ada konsumen yang mendadak membeli dalam jumlah besar padahal persediaan daging terbatas, maka harga jualnya serta-merta langsung naik menjadi Rp 100 ribu per kilogram," ujar Ayun, pedagang daging di Pasar Tumenggungan Kebumen, Selasa (31/03/2015).
Menurut Ayun, terbatasnya stok daging sapi di pasar saat ini disebabkan lemahnya daya beli masyarakat Kebumen terhadap daging sapi. Para pemilik usaha pemotongan sapi setiap hari memang rutin melakukan pemotongan sapi demi melayani kebutuhan para pedagang makanan berbahan baku daging sapi langganan mereka. Sedangkan stok daging yang dijual untuk konsumen biasa dibatasi hanya sedikit saja.
"Pemotongan sapi untuk hari-hari biasa atau bukan menjelang Idul Fitri saya batasi hanya seekor per hari. Sedangkan menjelang Idul Fitri bisa mencapai 5 sampai 6 ekor per hari," ujar Hj Yuni, pemilik usaha pemotongan sapi di Desa Kalirejo Kecamatan/kabupaten kebumen.
Para pedagang daging sapi di Sentra Penggilingan Daging Sapi di kompleks Terminal Non Bus Kebumen, pada Selasa (31/03/2015), kompak memasang harga daging sapi Rp 100 ribu/kilogram dari harga lama sebesar Rp 95 ribu/kilogram. Menurut mereka kenaikan harga adalah imbas dari naiknya harga sapi.
"Para peternak dan pedagang sapi yang kami temui di Pasar Hewan Kebumen mengaku harus menanggung naiknya biaya angkut sapi dan biaya pakan, sehingga harus menaikkan harga sapi mereka," jelas Umi, salah seorang pedagang daging di Sentra Penggilingan Daging Sapi Kebumen. (Dwi) (KRjogja.com)