Waspada DBD, Penularan Bisa Melalui 'Trans Ovarial'
KEBUMEN - Waspadai demam berdarah dengue (DBD) karena sudah terjadi trans ovarial, yakni anak nyamuk dari induk nyamuk aedes aegypty yang di dalam darahnya mengandung virus DBD, bisa langsung menularkan DBD tanpa perlu terlebih dahulu menggigit penderita DBD. Peringatan itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kebumen, Hj Rini Kristiani, agar masyarakat mengetahui bahwa penanggulangan DBD melalui gerakan pemberantasan sarang nyamuk atau PSN, jauh lebih penting dibanding fogging atau pengasapan.
"Fogging hanya membunuh nyamuk dewasa. Kalaupun harus fogging, harus diikuti PSN. Apalagi fogging dilakukan secara terus-menerus, justru akan membuat nyamuk kebal," tandas Rini didampingi Kabid Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK), Tri Anggorowati di Kebumen, Sabtu (07/02/2015).
Di Kabupaten Kebumen, kasus DBD di tahun 2014, tercatat 129 kasus dengan 3 penderita meninggal dunia. Di bulan Januari 2015, tercatat 32 kasus dengan satu penderita meninggal dunia, yakni anak umur 6 tahun warga Kedawung Pejagoan.
"Puncak DBD biasanya di bulan Januari-Februari. Karena itu, kewaspadaan harus ditingkatkan dengan PSN secara serentak, menyeluruh, dan berkesinambungan," pungkas Tri Anggorowati. (Suk) (KRjogja.com)