Perburuan Hewan Dilindungi Marak

KEBUMEN – Meski larangan perburuan hewan sudah berkali-kali disosialisasikan, sampai saat ini masih tetap marak. Bahkan aksi perburuan menggunakan senapan angin kerap ditemui di wilayah Ayah dan Buayan. Tidak jarang pula yang memburu jenis hewan yang dilindungi, di antaranya elang, monyet, dan berbagai jenis burung langka yang ada di hutan kawasan Kebumen selatan tersebut.

”Selama tahun 2014 ini, bahkan kami berhasil menangkap puluhan pemburu dari luar Kebumen yang mengunduh burung elang di Buayan dan Ayah. Mereka ditangkap berdasarkan informasi dari warga,” ungkap Ketua Lembaga Pelestari Hutan Lindung Kebumen, Hendro Purnomo, baru-baru ini.

Berdasarkan informasi dari warga, di wilayah Buayan dan Ayah hampir setiap Minggu ada pemburu dari luar daerah yang datang. Mereka datang berkelompok dengan jumlah lima sampai enam orang. Setelah diselidiki warga, ternyata mereka memburu burung elang yang ada di hutan wilayah Buayan dan Ayah.

Para pemburu juga ada yang berasal dari wilayah Kebumen. Hanya saja, sebagian pemburu dari Kebumen hanya memburu tupai dan burung kicauan. ”Bagi pemburu ini langsung diberi peringatan,” terangnya.
Hendro juga menambahkan, di kawasan hutan Kebumen selatan sendiri sampai saat ini memang masih banyak hewan terlindungi, khususnya elang. Jenisnya, yakni elang Australia.

Keberadaan burung langka itu, diduga dari benua Australia yang bermigrasi ke Kebumen dengan menyeberangi lautan. ”Sebenarnya pemerintah pusat telah menetapkan hutan kawasan karst selatan Kebumen itu sebagai hutan konservasi alam. Namun sampai ini masih jarang masyarakat yang mengetahui, bahkan menjaganya. Selain itu papan yang menginformasikan hutan tersebut sebagai hutan konversi alam juga masih minim,” imbuh Hendro. (K5-32)

sumber : suaramerdeka.com