Kerugian Akibat Bencana di Kebumen Rp 5 Miliar

 

KEBUMEN, – Bencana banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang yang terjadi di sejumlah wilayah di Kebumen menimbulkan kerugian yang cukup besar. Dari hasil pendataan yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kebumen, kerugian akibat bencana ditaksir lebih dari Rp 5 miliar.

Kepala Seksi Kedaruratan pada BPBD Kebumen Arif Rahmadi mengungkapkan, jumlah kerugian itu terdiri atas kerusakan 1.508 rumah yang terendam air maupun tertimpa longsor. Total kerugian yang diakibatkan mencapai Rp 2.552.132.500. Khusus rumah yang terendam banjir di Kecamatan Alian tersebar di Desa Krakal, Kalirancang, Bojongsari, Seliling, Sawangan, Surotrunan, Wonokromo dan Karangkembang.

“Kondisi terparah terjadi di Desa Krakal,” ujar Arif Rahmadi kepada suaramerdeka.com, Senin (1/12).

Selain di Kecamatan Alian, sejumlah rumah terdampak bencana baik banjir, longsor maupun tertimpa pohon yang roboh. Yakni di Kecamatan Kebumen, Sadang, Ambal, Buayan, Karanganyar, Karanggayam, Petanahan, Rowokele.

Kerusakan Infrastruktur

Selain kerusakan rumah, kerusakan infrastruktur seperti tanggul jebol, kerusakan jaringan PLN, rabat beton amblas, talut hanyut dan gedung SD yang tergenang juga mengakibatkan kerugian yang tak sedikit. Diperkirakan, kerugian akibat kerusakan infrastruktur mencapai Rp 1,940 miliar.

“Kerugian ini termasuk karpet mushola yang hilang serta peralatan kesehatan di Desa Krakal yang juga hilang terbawa banjir,” imbuhnya.

Sementara itu, kerugian di sektor sosial ekonomi mencapai Rp 521 juta. Akibat banjir, mengakibatkan rusaknya kolam ikan, pertanian, hewan ternak yang mati dan hanyut serta peralatan rumah tangga yang hilang dan rusak.

“Setelah melakukan penanganan kedaruratan, paska-banjir, rencana besok pagi (hari ini,red) akan digelar rapat untuk melakukan evaluasi dan penanganan selanjutnya,” ujar Arif Rahmadi.

(Supriyanto/CN39/SM Network)suaramerdeka.com