25 Pelaku UMKM Peroleh Motivasi Bisnis

KEBUMEN - Sebanyak 25 pelaku usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Kebumen, Rabu (30/4) lalu memperoleh motivasi dan kiat bisnis dari pemilik dealer sepeda motor "Muncul Grup" Sugeng Budiawan (62), di Hotel Candisari.

Kegiatan yang diprakarsai Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Kebumen itu dibuka Kabid Koperasi Akhmad Sudiyono guna meningkatkan semangat kewirausahaan bagi para pelaku UMKM. Peserta antara lain perajin makanan ringan khas Kebumen seperti perajin lanting, keripik singkong dan pisang, perajin kue kering serta perajin minyak kelapa.

Sugeng Budiawan, salah satu pemilik dealer sepeda motor terbesar di Jateng selatan itu mengungkapkan berbagai kiat bisnis. Dia pun membagi pengalaman sejak memulai usaha dari bawah.

"Saya awalnya hanya dapat warisan toko kelontong seluas 3x4 meter di tepi Jalan raya Karanganyar," tandas dia.

Sugeng lalu mendapat tawaran pengusaha di Yogyakarta agar berjualan sepeda motor. Awalnya dia diminta menjual sepeda motor merk Suzuki tiga buah. Setelah mencoba memasarkan dengan kiat tersendiri ternyata laku. Sejak itu dia mendapat kepercayaan jatah motor bertambah, dan memulai membuka showroom "Muncul Bursa Motor" semula di Karanganyar, kini pindah ke Gombong.

Berkat upaya terus menerus meningkat pelayanan ke pelanggan, omzet penjualan sepeda motornya meningkat. Bahkan kini dia memiliki cabang dealer sepeda motor di Kebumen, Puralingga, dan Purwokerto serta memiliki showroom mobil "Kauman Bursa Mobil" di Gombong.

Embrio

Kepada para pelaku UMKM, Sugeng Budiawan mengajak agar berani bermimpi untuk sukses. Bahkan dia meminta pelaku UMKM mengubah pola pikir agar tidak selamanya menjadi pengusaha kecil.

"Saya tidak setuju baka dan ibu disebut pelaku UMKM. Bapak dan ibu harus punya mimpi sukses karena kalau menjadi UMKM selamanya akan jadi pengusaha kecil," ujar dia.

Ia menjelaskan para pengusaha agar memakai istilah embrio dalam mengawali usaha. Jika embrio usaha itu diibaratkan telur ayam maka setelah menetas menjadi ayam kecil atau kuthuk maka masih disuapi atau diberi makan induknya. Setelah bisa berjalan diajak mencari makanan sendiri, dan setelah dewasa tentu dia bisa mandiri mencari makan.

Menurut Sugeng, dalam berbisnis sebaiknya juga menerapkan konsep seperti telur ayam. Dari usaha kecil lalu terus berusaha melipatkan produksi untuk menambah keuntungan, dan menaikkan omzet usaha. Soal mengalami gagal, tidak perlu takut untuk bangkit. Sebab banyak orang sukses harus melalui kegagalan dalam usaha.

Sugeng juga berbagai pengalaman, dalam bisnis harus menghilangkan sifat ragu. Sebaliknya harus optimistik untuk sukses dengan mengoptimalkan semua potensi yang diberikan Tuhan disertai usaha keras dan doa.

Apalagi jika peluang pasar telah ada, hendaknya terus dibina, dan berikan pelayanan terbaik dan ramah agar pelanggan semakin suka dan bertambah. Sugeng pun siap memberikan kredit untuk mesin peralatan produksi bagi kerajinan kecil. (B3-52)

sumber : suaramerdeka