Tujuh Tanggul Sungai Rawan Jebol ; BPBD Siapkan Gladi Lapang
KEBUMEN - Tujuh tanggul sungai dan anak sungai di Kebumen selatan diwaspadai rawan jebol pada musim penghujan ini. Ketujuhnya adalah Kali Kemit, Kali Salak, Kali Abang, Kali Karanganyar, Kali Ketek, Kali Turus dan Kali Banda.
BPBD Kebumen bersama BPBD Provinsi Jateng didukung BNPB telah melakukan serangkaiana kegiatan pemetaan dan antisipasi rencana penanggulangan banjir. Sebanyak 22 pejabat mulai Bupati, Dandim 0709, Kapolres, kepala Dinas dan SKPD, termasuk rumah sakit, tim SAR, PMI, RAPI dan Orari ikut merayakan komitmen siap menjalankan prosedur tetap dalam penanggulangan banjir.
Komitmen yang ditandai penandatanganan pernyataan itu dilakukan Rabu (6/11) kemarin, di Pendopo Rumah Dinas Bupati. Menurut Bupati H Buyar Winarso SE, bencana alam memerlukan kesiapan semua pihak. Karena itu dia berkomitmen dan mengajak semua pihak dari aparat pemerintah, rumah sakit pemerintah dan swasta, organisasi komunikasi, Tim SAR hingga PMI ikut siaga.
Sedimentasi Tinggi
Kepala Pelaksana BPBD Kebumen dokter H Budi Satrio MKes mengakui, hampir setiap tahun tujuh sungai Kebumen selatan terjadi banjir serta tanggul jebol. Puncak banjir paling besar terjadi sekitar tahun 2000 ketika ribuan warga di Kecamatan Adimulyo dan Puring terendam banjir karena semua sungai meluap. Sejak itu dilakukan normalisasi sejumlah anak sungai dan sungai.
"Namun dalam beberapa tahun terakhir ini sedimentasi sungai-sungai itu sangat tinggi dan makin menghawatirkan. guna mengurangi risiko bencana itu kami menyiapkan prosedur tetap pengendalian bencana, termasuk gladi lapang banjir di Kecamatan Adimulyo pada 26 November nanti," tandas Budi.
Budi menyatakan, ancaman dan potensi bencana alam dengan wilayah geografi Kebumen berupa dataran tinggi di utara, dataran rendah di tengah dan selatan memicu kerawanan bencana. Bencana tanah longsor, lanjut dia sebanyak 137 desa di 17 Kecamatan bencana banjir 190 desa di 22 kecamatan. Sedangkan kekeringan melanda 83 desa di 16 Kecamatan dan angin puting beliung mengancam 9 kecamatan di 69 desa. "Adapun potensi tsunami mengancam 8 kecamatan di 48 desa," imbuhnya.
Dia menjelaskan pula, wilayah Kebumen dikelilingi sebanyak 54 sungai. Hal itu menyebabkan daerah rawan banjir di 22 kecamatan.
"Apalagi dengan potensi curah hujan terus meningkat dewasa ini menuntut semua pihak, mulai BPBD dan SKPD terkait bersama organisasi sosial kemasyarakatan perlu siap sejak sekarang," jelas Budi.
Dandim 0709 Kebumen Letkol Inf Dany Rakca Andalasawan SAP mengapresiasi kesiapsiagaan berbagai pihak. Namun juga menyarankan pada saat terjadi bencana perlu ada pejabat yang paling bertanggung jawab mengomando semua perangkat supaya bisa bergerak cepat sehingga mampu mengurangi risiko bencana. (B3-91)
sumber : suaramerdeka