Jawa Tengah Siap Jadi Pusat Pengembangan Ekonomi Syariah Nasional

SEMARANG – Provinsi Jawa Tengah dinilai memiliki potensi besar dalam mengembangkan ekonomi syariah di Indonesia. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Sutan Emir Hidayat, dalam acara Penguatan Literasi Brand Ekonomi Syariah Provinsi Jawa Tengah yang digelar di kompleks Kantor Gubernur, Rabu (6/11/2025).

Menurut Emir, dukungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah di bawah kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin sangat kuat dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis syariah. “Komitmen Jawa Tengah terhadap penguatan ekonomi syariah luar biasa. Dalam ajang Anugerah Adinata Syariah, provinsi ini selalu berhasil meraih penghargaan. Dukungan kepala daerah juga sudah tertuang dalam arah kebijakan pembangunan,” ujarnya.

Ia menambahkan, ekonomi syariah kini bukan lagi sekadar alternatif pembangunan ekonomi, melainkan sudah menjadi bagian dari arus utama (mainstream) yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Hingga kini, terdapat 26 provinsi yang telah memasukkan indikator ekonomi syariah ke dalam RPJMD, termasuk Jawa Tengah.

Tiga indikator utama tersebut meliputi jumlah produk bersertifikat halal, nilai aset perbankan syariah terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), serta indeks zakat nasional hingga tingkat kabupaten/kota. “Dalam hal ini, Jawa Tengah sudah memenuhinya,” terang Emir.

Meski demikian, Emir mengakui masih ada pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan, terutama pada aspek inklusi keuangan syariah yang secara nasional baru mencapai 13 persen. Oleh karena itu, literasi dan edukasi keuangan syariah akan terus diperkuat.

Sementara itu, Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Jawa Tengah, Nyata Nugraha, menegaskan bahwa dukungan Pemprov Jateng terhadap ekonomi syariah telah berjalan konsisten sejak beberapa tahun terakhir. Beragam kegiatan seperti Jateng Halal Fair 2024 dan Jateng Halal Festival 2025 menjadi bukti nyata komitmen tersebut.

“Bahkan Jawa Tengah juga menerima penghargaan Adinata Syariah Zona Khas tahun 2024. Ke depan, kami tengah menyiapkan pengembangan kawasan wisata ramah muslim, yang rencananya akan diluncurkan bersamaan dengan pelaksanaan MTQ Nasional di Jawa Tengah,” ungkap Nyata.

Terobosan ini diharapkan dapat melahirkan desa wisata ramah muslim pertama di Jawa Tengah, sekaligus memperkuat ekosistem ekonomi syariah daerah.

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, menyampaikan apresiasi kepada KNEKS dan KDEKS atas dukungan terhadap pengembangan ekonomi syariah di wilayahnya. Ia menegaskan bahwa dengan mayoritas penduduk beragama Islam, potensi ekonomi syariah di Jawa Tengah sangat besar untuk menjadi penggerak utama perekonomian daerah.

“Gubernur Ahmad Luthfi telah menetapkan bahwa arah kebijakan ekonomi Jawa Tengah tahun 2027 akan menempatkan ekonomi syariah sebagai tulang punggung pertumbuhan ekonomi daerah,” jelasnya.

Sebagai bentuk apresiasi, KNEKS memberikan PIN Brand Ekonomi Syariah kepada Sekda Sumarno, sebagai simbol penghargaan atas komitmen dan dukungan Jawa Tengah dalam memperkuat ekosistem ekonomi syariah di tingkat nasional.(Humas Jateng)

 

Sumber : jatengprov.go.id

IMG-20251106-WA0081-1024x683.jpg IMG-20251106-WA0073-1024x683.jpg IMG-20251106-WA0090-1536x1024.jpg IMG-20251106-WA0088-1536x1024.jpg