Bupati Kebumen Terima 665 Mahasiswa KKN: Ada 30 Orang dari Malaysia
KEBUMENKAB. GO. ID - Bupati Arif Sugiyanto memimpin pelaksanaan apel penerimaan KKN (Kuliah Kerja Nyata) dari mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), dan Universitas Ma'arif Nahdlatul Ulama (UMNU) Kebumen di halaman Gedung Setda, Kebumen, Selasa (25/7).
Mahasiswa KKN dari UMP dan UMNU tersebut diserahterimakan langsung oleh Wakil Rektor 1 UMP Aman Suyadi Suyadi dan Imam Satibi Rektor UMNU Kebumen kepada Bupati Kebumen, ditandai dengan penyematan almamater terhadap perwakilan mahasiswa dari dua universitas tersebut.
Total ada 665 mahasiswa yang bakal melaksanakan kegiatan KKN di Kebumen. Di antaranya 379 dari UMP, dan 286 dari UMNU. Diantaranya, ada 30 mahasiswa UMP yang berhasal dari Malaysia.
Mereka akan KKN sampai awal September 2023 yang disebar di Kecamatan Sadang, Karanggayam, Karangsambung, Alian, dan Kuwarasan.
Bupati dalam sambutannya mengatakan, kedatangan mahasiswa KKN UMP dan UMNU Kebumen akan sangat membantu masyarakat agar sumber daya manusianya bisa lebih baik lagi.
“Ini menjadi kesempatan yang baik bagi saya karena bisa menerima mahasiswa KKN dari UMP dan UMNU untuk mengabdikan dirinya dengan membantu memberdayakan lingkungan sekitar, tentunya dengan kreatifitas dan ilmu terapan yang mereka miliki," ujar Bupati.
Bupati bahkan menyambut baik adanya 30 mahasiswa UMP yang berhasal dari Malaysia. Kehadiran mereka di Kebumen, tentunya dapat memberikan warna baru serta pengalaman yang berarti.
"Dengan kehadiran mereka, harapannya nama baik Kebumen bisa sampai ke warga Malaysia," terang Bupati.
Bupati menuturkan, Kebumen punya banyak sumber daya alam yang bisa dikelola dengan baik. Alamnya indah, banyak pegunungan dan garis pantai yang panjang. Bupati berharap dari para mahasiswa ini nanti bisa berkolaborasi menciptakan sesuatu yang baru untuk kemajuan masyarakat.
"Mahasiswa sebagai agen perubahan memang dituntut, untuk bisa memberikan kreasi dan inovasi untuk kemajuan masyarakat, dan inilah saat kalian dilatih untuk belajar bagaimana menerapkan ilmua kalian, sehingga dampaknya bisa dirasakan masyarakat," jelasnya. (al/dp)