Bupati Sebut UMKM Berkontribusi Besar Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah
KEBUMENKAB.GO.ID —Keberadaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) rupanya menjadi salah satu penopang utama pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Kebumen. Selain bertani, sebagian besar masyarakat Kebumen adalah pelaku UMKM di berbagai jenis usaha.
Hal itu disampaikan Bupati Arif Sugiyanto dalam Talk Show Sinergi Sektor Bisnis Dukung UMKM Kebumen Mendunia di Momong Resto, Rabu (7/6). Talkshow ini terselenggara berkat kerjasama Harian Jogja, JNE, Alfamart, Bank Jateng Cabang Kebumen dan Dinas Kominfo Kabupaten Kebumen.
"Kebumen ini pertumbuhan ekonominya sekarang cukup bagus dan penopang utamanya adalah UMKM. Kita paham kalau kita buat pabrik itu butuh modal besar dan investor, apalagi saat pandemi kemarin, banyak yang tutup. Maka yang perlu dikuatkan adalah UMKM. Alhamdulillah UMKM kita luar biasa," ucap Bupati.
Bupati juga bersyukur dengan adanya kemajuan teknologi dan media sosial seperti saat ini, transaksi jual beli tidak perlu dilakukan ke toko secara langsung, melainkan bisa secara daring.
"Bahkan jika ada sekumpulan ibu yang hobi masak, bisa buat produk dan jualnya pakai jasa pengiriman. Dengan adanya teknologi tadi, tidak perlu toko lagi, jadi cukup dipajang ke medsos, dan kerjasama dengan jasa pengiriman, bisa laku," urainya.
Bupati mengakui masih ada sejumlah kendala yang dialami UMKM di Kebumen. Kesulitan yang dialami biasanya karena belum punya pengalaman berbisnis, sehingga ketahanannya masih kurang.
Namun, ia memastikan dinas terkait di Pemkab Kebumen siap membantu mendampingi pelaku UMKM yang mau berkembang.
"Harus kita dampingi terus. Kita infokan soal tren UMKM, supaya bisa tersampaikan dengan baik ke UMKM. Misal terkait packaging itu kita dampingi supaya lebih menarik," kata dia.
Terkait permodalan, menurut Bupati bisa juga dibantu.
"Untuk modal, bisa dengan bantuan Bank Jateng dengan KUR, bunganya super murah. Kami upayakan terkait modal jangan sampai menjerat UMKM," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Ristawati Purwaningsih, yang juga Ketua Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Kebumen menambahkan bahwa permasalahan tiap UMKM berbeda-beda. Namun, ia memastikan bahwa Pemkab Kebumen akan mendampingi dari hulu sampai hilir.
"Sebuah usaha itu nggak bisa sendiri. Misal pengen jualan bolu, dia harus punya distributor tepung, itu sudah contoh kolaborasi. Kemudian butuh modal, bisa kolaborasi dengan perbankan seperti Bank Jateng. Kemudian pemasaran, bisa dititipkan ke toko modern, karena di sini pasar modern itu wajib menjual produk UMKM sesuai standar," kata Rista.
Ia berharap masyarakat Kebumen bisa menggali potensi yang ada dalam diri masing-masing agar bisa berdaya. Apalagi dengan berbagai kemudahan usaha yang ada saat ini, semua bisa dilakukan dari rumah dengan menguatkan kolaborasi berbagai pihak.
Di tempat yang sama, Kepala Cabang JNE Magelang, Bambang Kristiady mengapresiasi UMKM dari Kebumen yang sangat kreatif dan variatif. Ada sejumlah produk unggulan dari kabupaten ini. Misalnya olahan sabut kelapa dan olahan makanan. Ia berharap UMKM semakin bisa berkolaborasi dengan berbagai stakeholder di era saat ini.
"Saya melihat sekarang jamannya digital, UMKM ini sudah banyak yang promosi secara online. Ini jadi bagian kami di JNE bisa berkolaborasi dengan UMKM di Kebumen, agar bisa promosi keluar daerah bahkan internasional. Peluangnya itu bisa dari ibu-ibu yang punya hobi kemudian jadi usaha. Kalau udah jadi usaha, kami bisa bantu kirimkan," kata Bambang.
Ia menjelaskan, biaya ongkos pengiriman produk dari Kebumen ke Jakarta cukup Rp65 ribu untuk berat 10 kilogram. Biaya ini tergolong terjangkau bagi UMKM di Kebumen untuk mendistribusikan produknya ke luar kota. (al/dp)