Bupati Kebumen Jenguk dan Beri Semangat Warganya yang Terkena Kecelakaan Kerja di Jepang
KEBUMENKAB.GO.ID - Bupati Kebumen Arif Sugiyanto menjenguk Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kebumen yang mengalami kecelakaan kerja di Jepang. TKI itu bernama Dadang Lukmanto warga RT 04 RW 01 Desa Tersobo, Kecamatan Prembun, Kebumen.
Saat ditemui di rumahnya, Dadang terlihat masih terbaring di kamar tidur. Sejak Agustus 2019 lalu, sampai saat ini Dadang hanya bisa berbaring di kasur karena kedua kakinya mengalami kecelakaan, tertimpa besi sebarat 2 (dua) ton saat bekerja di salah satu perusahaan konstruksi di Jepang.
Bupati menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas musibah yang menimpa warganya. Terlebih kondisi Dadang sampai saat ini yang belum sembuh total. Ia bahkan sempat mengalami amnesia atau hilang ingatan, dan sampai saat ini masih dalam tahap pemulihan.
"Jadi mas Dadang ini masih ada rasa trauma. Kalau ada benda jatuh dia kaget. Mendampingi orang seperti ini memang harus sabar, dan terus diberikan semangat. Karena trauma itu bisa hilang kalau terus dilatih dengan hal-hal positif," ujar Bupati di lokasi, Kamis (14/10/2021).
Kepada Dadang, Bupati juga menceritakan dirinya saat bertugas di kepolisian, juga sempat mengalami trauma karena tertembak saat gelar latihan. Namun perlahan, rasa trauma itu bisa hilang. Caranya dengan selalu menghibur diri, mengisi kegiatannya dengan hal positif.
"Harus tetap optimis, semangat, yakinlah semua akan berlalu. Allah tidak akan menguji hamba-nya di luar batas kemampuannya. Dan terus bersyukur masih diberi kehidupan, masih bisa melihat keluarga, masih bisa berkumpul dengan orangtua," terang Bupati.
Dalam kesempatan itu, Bupati juga turut memberikan tali asih sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap warganya. Doa dan harapan dipanjatkan semoga Dadang cepat diberikan kesembuhan, dan keluarga diberikan kesabaran.
Sementara itu, Ibu Dadang, Sri Nuryani mengucapkan terima kasih atas kedatangan Bupati ke rumahnya guna menjenguk anaknya. Ia menceritakan kondisi Dadang sudah berangsur pulih. Kaki kanannya harus diamputasi, dan kaki kirinya masih belum bisa digerakan.
"Waktu kejadian, Dadang sempat koma selama 4 bulan. Tidak sadarkan diri. Awalnya nggak ingat apa-apa, kaya hilang ingatan itu. Tapi alhamdulillah ingatanya sudah mulai pulih. Sudah kenal ibunya, tahu tempat dia bekerja sebelumnya. Tapi ada juga yang belum ia ingat," ujar Nuryani.
Suryani juga bersyukur, pihak perusahaan memberikan perhatian dan tanggungjawabnya atas musibah ini. Seluruh pembiayaan pengobatan ditanggung perusahaan. Selain diberi pesangon ratusan juta, Dadang juga tetap diberi gaji bulanan oleh perusahaan sampai akhir hayatnya. (Rilis Kominfo)