Bupati Arif Sugiyanto Dorong UMKM Siap Mental
KEBUMENKAB.GO.ID - Bupati Arif Sugiyanto terus mendorong UMKM Kebumen agar benar-benar siap memasuki dunia bisnis/industri dengan cakupan yang lebih besar.
Saat berlangsung audiensi dari Alfamart Cilacap, Kamis (15/4) di Gedung F, Bupati pun menyampaikan apresiasinya pada Alfamart yang menurutnya sangat terbuka dalam menjalin kerjasama dengan UMKM di Kebumen. Namun menurutnya, tantangan yang lebih besar bagi UMKM justru kesiapan mental saat mulai memasuki bisnis.
" Jangan sampai ketika masuk ke suatu bisnis yang sudah tersistem dengan baik, perputarannya cukup bagus, malah kepuntal-puntal, jadi ini harus disiapkan sedini mungkin," jelas Bupati Arif Sugiyanto.
Bupati pun mencontohkan salah satu ketidaksiapan yang kerap terjadi dari sebuah UMKM saat memasuki dunia bisnis. Yakni saat adanya barang rusak dan dikembalikan/ retur.
" Jika ada bisnis yang rusak harus dikembalikan atau retur, nggledak. Jadi harus ada kesiapan. Kami akan menggodok BUMD agar ada bapak asuhnya," ujarnya
Bupati juga menambahkan, produk-produk yang diperjualbelikan juga harus melihat demandnya.
"Jangan sampai kita menjual sesuatu yang orang lain tidak suka.Test dulu ke keluarga, teman, kemudian baru keluar sebagai bingkisan. Oh ternyata suka, bisa dimasukkan ke Alfamart," ujarnya.
Sebagai informasi, di sejumlah Alfamart Kebumen saat ini pengunjung juga bisa mendapati produk makanan buatan UMKM dalam satu rak khusus. Bupati juga mengakui Alfamart sangat open dengan UMKM Kebumen.
Dijelaskan General Manager (GM) Alfamart, Fathurrahman, pihaknya ingin ke depan kerjasama dengan Pemkab akan semakin baik dalam upaya mendorong kemajuan UMKM di Kebumen.
" Harapannya keberadaan Alfamart bisa ikut membantu mengembangkan semua UMKM dengan produk-produk pilihan," jelas Fathurrahman
Bupati pada kesempatan itu juga menjelaskan, setidaknya ada 33 merk/jenis produk UMKM yang didaftarkan. Dari jumlah itu 11 produk UMKM yang masuk namun hanya 3 yang aktif.
Melihat hal itu, ia berjanji bersama Disperindag akan terus berkoordinasi dengan memberikan pemahaman dan pelatihan. Bupati pun mencontohkan salah satu ketidaksiapan yang kerap terjadi dari sebuah UMKM saat memasuki dunia bisnis. Yakni saat adanya barang rusak dan dikembalikan/ retur.
" Jika ada bisnis yang rusak harus dikembalikan atau retur, "nggledak". Jadi harus ada kesiapan. Kami akan menggodok BUMD agar ada bapak asuhnya," ujarnya tegas
Bupati juga menambahkan, produk-produk yang diperjualbelikan semestinya harus dilihat demandnya (tingginya permintaan).
"Jangan sampai kita menjual sesuatu yang orang lain tidak suka. Test dulu ke keluarga, teman, kemudian baru keluar sebagai bingkisan. Oh ternyata suka, bisa dimasukkan ke Alfamart," pungkasnya. (dp)