GNKK Menuju Global Geopark

KEBUMENKAB.GO.ID - Pasca ditetapkanya Geopark Karangsambung Karangbolong sebagai Geopark Nasional pada November 2018 lalu, Pemkab Kebumen melakukan sosialisasi geopark tersebut agar dapat naik status menjadi UNESCO Global Geopark pada tahun 2021 mendatang, Rabu (22/7). Sosialisasi yang berlangsung di Ruang Arumbinang Komplek Pendopo Bupati ini dihadiri Bupati Yazid Mahfudz, Kepala Bappeda Pudji Rahaju, Kepala Disporawisata Azam Fatoni, Kepala Diskominfo Cokro Aminoto, Kepala Disarpus Anna Ratnawati serta sejumlah institusi terkait lainnya.

 

Bupati Kebumen Yazid Mahfudz mengatakan, Geopark Karangsambung-Karangbolong memiliki potensi ekonomi yang cukup tinggi. Karenanya semua pihak agar bersinergis untuk merealisasikan Geopark Nasional Karangsambung Karangbolong menjadi Unesco global geopark.

"Sangat disayangkan jika sertififat GNKK yang berlaku hingga 2022 dicabut jika kita semua tidak berupaya keras untuk mempertahankan dan meningkatkan statusnya menjadi Unesco Global Geopark pada 2021 mendatang," kat Bupati.

 

Bupati berharap, kendati masih ditengah pandemi Covid-19, sejumlah Dinas terkait agar mengalokasikan juga anggarannya untuk pengembangan sarana dan prasarana di kawasan geopark. Pada kesempatan yang sama, Kepala Bappeda, Ir. Pudji Rahaju mengatakan ada tiga geopark yang ingin menjadi global geopark di Indonesia, yakni Geopark Banyuwangi, Geopark Natuna dan GNKK sendiri.

"Namun untuk Geopark Banyuwangi akan bergabung dengan Bondowoso dan Geopark Natuna belum siap. Jadi GNKK punya peluang untuk jadi geopark dunia," ungkap Pudji Rahaju.

Geopark Nasional Karangsambung Karangbolong memiliki area seluas 543.599 kilometer pesegi, mencakup 117 desa di 12 kecamatan.

Kawasan ini akan dikelola sebagai kawasan konservasi, edukasi, dan ekonomi masyarakat.

Di kawasan geopark ini juga terdapat situs bebatuan lantai samudra yang berumur lebih dari 100 juta tahun.(Mn)

WhatsApp Image 2020-07-22 at 10.57_.32 AM_.jpeg