Tim Ekspedisi Destana Tsunami Memasuki Kebumen
KEBUMENKAB.GO.ID - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Letnan Jenderal Doni Munardo mengingatkan seluruh masyarakat untuk senantiasa waspada terhadap potensi bencana, terutama gempa bumi dan tsunami.
Hal tersebut disampaikan Doni di hadapan pelajar, pramuka dan masyarakat kecamatan Ambal di Lapangan Manunggal Desa Ambalresmi, Kecamatan Ambal, Senin (30/07).
Selain dihadiri jajaran Forkopimda Kebumen, turut hadir pula Kepala BMKG Prof. Dwikorita Karnawati, Kepala Badan Standardisasi Nasional Prof. Dr. Ir. Bambang Prasetya, M.Sc, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jawa Tengah Drs. Sudaryanto, M.Si serta para Kepala BPBD Kabupaten tetangga.
Kepala BNPB Doni Munardo mengajak masyarakat untuk menyadari bahwa kita hidup di kawasan rentan bencana. Selain banjir, tanah longsor dan angin kencang, gempa bumi dan tsunami juga merupakan potensi bencana yang mengancam.
Doni mengingatkan, dalam rentang 20 tahun terakhir, Indonesia merupakan negara dengan korban jiwa akibat bencana nomor dua tertinggi di dunia setelah Haiti. Namun khusus bencana gempa bumi dan tsunami, Indonesia merupakan negara dengan korban jiwa tertinggi.
Menurut Doni, hal tersebut lantaran Indonesia terletak di titik pertemuan lempeng bumi.
Menyikapi hal tersebut, tidak ada pilihan lain bagi masyarakat selain selalu siaga bencana, terutama gempa dan tsunami.
Masih menurut Doni, untuk alasan itulah maka BNPB memandang perlu untuk terus mengedukasi dan memberikan penyadaran kepada masyarakat. "Khusus Gempa bumi, kapan terjadiannya belum ada piranti yang bisa mendeteksi. Hal yang paling mungkin dilakukan adalah bersiaga," ujar Perwira Tinggi TNI AD dengan tiga bintang yang pernah menjabat sebagai Danjen Kopassus ke-27 ini.
Salah satu bentuk edukasi dan penyadarannya adalah melalui kegiatan Ekspedisi Desa Tangguh Bencana Tsunami.
Di tempat yang sama, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengajak masyarakat untuk memahami bahwa informasi yang disampaikan oleh pihak berwenang, adalah bukan untuk membuat resah atau menakut-nakuti masyarakat. Sebaliknya, menurut Ganjar, informasi tersebut dikeluarkan justru agar masyarakat bisa lebih siap manakala bencana benar-benar terjadi.
Sebelum acara diskusi dan sambungrasa, Kepala BNPB, Kepala BMKG, Kepala Badan Standardisasi Nasional melakukan penanaman mangrove di Pantai Laguna Lembupurwo, Mirit.
Ekspedidi Destana Tsunami dilaksanakan secara estafet dari Kabuparen Banyuwangi di Jawa Timur hingga Kabupaten Serang Provinsi Banten.
Di Kebumen Estafet Tim Ekspedisi Destana Tsunami diterima Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kebumen Eko Widianto dari Kabupaten Purworejo. Tim Ekspedisi Destana Tsunami akan akan berada di Kebumen selama dua hari. Kegiatan hari pertama dipusatkan di Kecamatan Ambal. Sementara kegiatan hari ke-2 akan dihelat di Kecamatan Puring.
Selama berada di Kebumen, dilakukan beberapa bentuk kegiatan penyadaran potensi bencana. Selain itu juga dilakukan kegiatan gelar budaya. (im)
mitigasi tsunami.jpg