NATA DE COCO PERASA ALAMI

BUMDES PETANAHAN
Unit Pengolahan Kelapa Terpadu "SUN COCO" Pelopor dan Pengembang
Nata De Coco Perasa Alami di Kebumen
http://desa-petanahan.blogspot.com/
 

Sebagaimana kita ketahui bersama selama bertahun-tahun hingga saat ini, nata de coco yang berkembang di pasaran hampir semuanya menggunakan perasa instan buatan pabrik. Hal itu tentunya berdampak tidak baik bagi kesehatan konsumen. Sebagai wujud kepedulian terhadap kesehatan, Unit Pengolahan Kelapa Terpadu "SUN COCO" membina para perajin minuman nata de coco di Desa Petanahan untuk beralih menggunakan perasa alami. Bahan perasa yang digunakan ternyata mudah didapatkan  dan sebagian berasal dari lingkungan di sekitar mereka.
 
Penggunaan perasa alami itu dilakukan setelah pelatihan dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Tengah, baru-baru ini. Wacana penggunaan perasa alami itu disambut positip oleh perajin, sehingga perajin langsung mempraktikkannya BUMDes Petanahan merupakan salah satu sentra nata de coco di Kebumen, dengan hasil produksinya mencapai 5–6 ton perminggu. Pembuatannya memanfaatkan air kelapa yang berasal dari pengolahan kopra di desa itu. Selain dijual ke pabrik di Yogyakarta melalui BUMDes, perajin mengolah sebagian nata de coco menjadi minuman siap saji dengan perasa alami. Minuman itu dipasarkan di sejumlah pasar dan toko serta diecerkan para pedagang sayur keliling di Kecamatan Petanahan dan Klirong.

Perasa alami yang digunakan di antaranya berasal dari kulit kayu secang, kayu manis, jeruk purut dan jahe. Kulit kayu secang dan kayu manis bisa diperoleh di Pasar Petanahan, sedangkan  jeruk purut dan jahe banyak ditanam oleh warga setempat. Saat rasa baru itu dilempar ke pasaran, ternyata konsumen menyambut gembira.  Para perajin  merasa semangat menggunakan perasa alami. Selain lebih aman bagi kesehatan, pemakaian perasa alami ini diharapkan bisa menjadi trade mark Nata Decoco Kabupaten Kebumen.