BARU BERJALAN SATU TAHUN, SUDAH DIPASARKAN SAMPAI BALI DAN KALIMANTAN

Daerah Petanahan dikenal sebagai penghasil kelapa. Agar punya nilai komiditas tinggi, Kepala Desa Petanahan, Samijo, beserta masyarakatnya mencoba mengolah kelapa menjadi tujuh jenis barang yang dapat dijual dengan nilai harga yang cukup menggiurkan.

M HARTONO, Petanahan

Perusahaan pengolahan kelapa yang dirintis Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Petanahan dengan nama Sun Coco ini baru berjalan satu tahun. Meski begitu sudah mencapai kesuksesan, karena pemasarannya hingga sampai Jawa, Bali dan Kalimantan.

Pengolahan kelapa itu dirintis untuk mengangkat dan memberdayakan hasil pertanian lokal. Kelapa dapat dijual tidak dalam bentuk kelapa, namun dijual dalam bentuk barang jadi sesuai dengan hasiat dan kandungan dalam kelapa itu sendiri.

Sedikitnya ada tujuh jenis kandungan yang ada dalam satu butir kelapa, kemudian dapat dijual dengan nilai komuditas tinggi. Tujuh jenis barang yang dihasilkan kelapa antara lain, minyak VCO, minyak goreng HCO, nata de coco, serabut kelapa, arang tempurung, liquid smoke, pupuk organik.

Kepala Desa Petanahan, Samijo berujar, minyak VCO dapat bermanfaat untuk menjaga kesehatan tubuh dan stabilitas tubuh serta dapat menanggulangi berbagai macam penyakit diabetes, kolestrol, jantung koroner, hepatitis C, Kanker dan masih banyak khasiat lainnya.

Marhamah (37) selaku bagian produksi dan pemasaran mengatakan, pada ia memang terkendala dengan pemasaran. Namun sekarang pemasaran sudah cukup mudah. "Selain memenuhi permintaan di kota-kota di Jawa Tengah, permintaan dan pengiriman barang sudah sampai ke Yogyakarta, Jakarta, Bali dan Kalimantan," ungkapnya.

Untuk pengiriman barang ke luar jawa, seperti Kalimantan dan Bali menggunakan paket. Ongkos paket ditanggung pemesan. Pesanan ke kota dekat cukup diantar dan biaya antar juga ditanggung pembeli, sekali mengirim barang minimal satu jenis barang 400 liter," tandasnya.

Andi Dwimantoro (40), sekretaris perusahaan Sun Coco menambahkan, untuk harga arang tempurung satu kilogram Rp 5000, pupuk organik perkilogram Rp 500, nata de coco/minuman segar sari kelapa satu botol Rp 2500, HCO perliter Rp 25 ribu, VCO Rp 17 ribu per seratus mil. "Asap cair dijual Rp 5000 per 100 mil," terangnya.

Andi menjelaskan, untuk mendapatkan bahan baku produksinya, perusahaan tersebut membeli kelapa dari para petani. "Satu kelapa harganya Rp 1300," pungkasnya.

sumber : kebumen ekspres