Harga Bengkoang Prembun Naik
KEBUMEN (KRjogja.com) - Harga bengkoang naik cukup tinggi. Di Kecamatan Prembun, Kabupaten Kebumen, petani bahkan bisa mendapatkan Rp 2 juta dari lahan seluas 50 ubin.
Harga itu naik dua kali lipat dibanding musim panen sebelumnya. Namun meski harga bengkoang naik, namun petani harus menunggu panen cukup lama, 5 hingga 6 bulan.
"Kalau musim hujan, umbi bengkoang tidak bisa cepat besar. Butuh waktu lima sampai enam bulan untuk bisa dipanen. Berbeda ketika musim kemarau, 4 bulan saja sudah bisa dipanen," jelas Dul Jalil (52) petani bengkoang di Dukuh Karangsambung, Desa Sidogede, Kecamatan Prembun, Senin (11/2).
Karena harus menunggu panen lebih lama, uang yang diperoleh petani tidaklah sebesar kenaikan harga bengkoang. Pasalnya, biaya perawatan menjadi lebih banyak. "Tapi uang yang diperoleh tetap lebih banyak dibanding panen musim kemarau," ujarnya.
Menurut Jalil, harga bengkoang tidak bisa dipastikan. Jika berbarengan dengan musim panen buah-buahan, harga bengkoang akan anjlok. Demikian pula jika banyak petani yang panen bengkoang. "Sekarang satu kandi bengkoang laku Rp 75 ribu. Pernah hanya laku Rp 30 ribu. Pokoknya harga bengkoang tidak pernah stabil," kata Jalil yang memperoleh Rp 2 juta dari lahan seluas 50 ubin. (Suk)