Padi Tadah Hujan Gagal Panen
KEBUMEN (KRjogja.com) - Petani di Kecamatan Mirit, Ambal, Klirong dan Buluspesantren Kabupaten Kebumen harus kecewa lantaran padi sawah tadah hujan gagal panen. Petani tidak mengetahui jelas penyebabnya dan ada yang tidak mendapatkan gabah sedikitpun.
"Gagal panen padi tadah hujan di pesisir saat ini memang merata, karena hampir semua petaninya mengalami nasib yang sama," ungkap Sukandar (60), seorang petani padi tadah hujan di Desa Ayam Putih, Kecamatan Buluspesantren, Kabupaten Kebumen, Kamis (31/01/2013).
Sukandar menjelaskan dari lahan 1.400 meter pesegi hanya mendapat 4 karung gabah setengah kering. Padahal dalam kondisi normal, bisa 25 karung atau 2,5 kuintal gabah. Kendati gagal panen,
"Kondisi padi gagal panen ciri-cirinya sama. Yaitu, bulir padi gabug atau tak ada butiran berasnya. Batang bagian dalam membusuk dan daunnya terlihat kurang segar sejak tanaman berumur muda.Adapun jenis hamanya adalah ulat sundep yang memakan batang bagian dalam, walang sangit yang menyerang bagian buahnya dan hama uret yang menyerang akar. (Dwi)