Keset Dibutuhkan Penambang Emas



KEBUMEN - Sebagian dari aneka kerajinan berbahan baku sabut kelapa di Kebumen saat ini berupa keset aneka jenis dan ukuran yang beberapa jenis diantaranya sangat dibutuhkan usaha penambangan emas di Sumatera dan Kalimantan. Yaitu, sebagai alat penyaring di lokasi penambangan. Karena itu perajin lebih memilih pasar dalam negeri ketimbang ekspor. Sampai kini perajin masih tergantung pada usaha penambangan emas pada kedua pulau itu.

"Sepanjang usaha penambangan emas di dua pulau itu lancar, tingkat produksi dan pemasaran barang kami juga stabil. Sebaliknya, bila usaha penambangan sedang terhenti akibat terkendala banjir misalnya, usaha kami pun terkena imbasnya," ungkap Muhammad Dombi (30), perajin sabut kelapa di Desa Tambakrejo Kecamatan Buluspesantren Kebumen, di tempat usahanya, Selasa (22/1).

Dombi yang relasinya 6 perusahaan penambangan emas di Sumatera dan Kalimantan mengungkapkan, para pelanggannya itu membutuhkan 2 jenis keset yaitu keset babat kecil tebal. Ukurannya, panjang 40 cm, lebar 25 cm, dan tebal 3 cm. Juga, keset tipis berukuran panjang 60 cm, lebar 40 cm, dan tebal 0,5 cm.

"Kebutuhan terbesar mereka selama ini ternyata keset babat kecil tebal. Setiap bulannya kami mengirimkan ribuan lembar keset jenis ini kepada mereka. Harganya perlembar Rp 3.000. Sedangkan keset babat tipis Rp 4.500 perlembar," jelas Dombi.

Sedangkan perajin lainnya, Mahmudah (40) warga Rantewringin Buluspesantren Kebumen, menambahkan, selain usaha penambangan emas, kerajinan sabut kelapa Kebumen juga banyak terserap untuk usaha budidaya rumput laut di luar Jawa.

"Setiap perajin di sini memiliki fokus usaha berbeda-beda. Ada pula yang fokus membuat keset untuk hotel dan rumah makan, serabut pengisi matras dan jok kendaraan bermotor serta aneka souvenir. Namun rata-rata lebih  memilih pasar dalam negeri, dari pada ekspor, mengingat prosedurnya yang lebih mudah untuk ditempuh," jelas Mahmudah. (Dwi) 0

sumber KR