Petani Pepaya Diimbau Waspadai Hama Jamur



KEBUMEN - Petani di enam kecamatan di sepanjang wilayah Urut Sewu diimbau mewaspadai serangan hama pada musim hujan kali ini. Sebab, tingkat kelembaban tanah meningkat dan merangsang munculnya hama penyakit yang bisa menyerang tanaman pepaya.

"Penyakit yang berpotensi muncul adalah jenis jamur yang bisa mengakibatkan kematian pada tanaman. Petani harus mulai mewaspadai jamur dan hama penyakit yang lain," kata Kasi Produksi dan Perlindungan pada Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kebumen, Indah Budi Tristanti disela-sela kegiatan Workshop Pengembangan Pepaya di Kabupaten Kebumen Dalam Rangka Pengendalian Hama Penyakit Tanaman Pepaya di Balai Desa Grogol Penatus, Kecamatan Petanahan, belum lama ini.

Pada kesempatan tersebut petani dilatih mengendalikan serangan hama pada tanaman pepaya. Sebab, saat musim hujan seperti sekarang ini intensitas serangan hama meningkat dan sering kali menimbulkan kerugian yang serius.

"Saat musim hujan petani harus waspada terhadap serangan hama dan penyakit, seperti jamur, kutu tanaman, lalat buah, virus mosaik dan busuk buah," kata Indah.

Dilatih Khusus

Kegiatan tersebut diikuti 150 peserta terdiri dari petani di enam kecamatan yakni Kecamatan Mirit, Ambal, Buluspesantren, Klirong, Petanahan dan Puring serta PPL di masing-masing kecaamtan. Peserta dilatih secara khusus selama satu hari penuh oleh Prof Dr Ir Bambang Hadi Sutrisno dari UGM Yogyakarta, Kepala Laboratorium Pengendalian Hama Penyakit Temanggung, Ir Retno Dyahrahmawati dan Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kebumen, Ir pudji Rahaju.

Pada kesempatan itu para narasumber memaparkan tentang jenis hama pada tanaman pepaya, ciri-ciri hama, pemicu serangan hama dan cara mengendalikan hama.

Indah menjelaskan, di enam kecamatan tersebut terdapat sekitar 200 hektar lebih lahan tanaman pepaya. Jumlah produksi sebanyak sekitar 317 ton per minggu. "Sejak dikembangkan 2010, tanaman pepaya jenis kalina atau yang biasa disebut kalifornia terus berkembang pesat," kata dia.

Seiring berjalannya waktu, muncul berbagai kendala terutama persoalan hama. Petani pepaya sering direpotkan dengan serangan hama jamur yang menyebabkan pertumbuhan tanaman lambat atau bahkan mati. "Kegiatan ini untuk menekan serangan hama sekaligus untuk meningkatkan produksi pepaya di Kebumen," ujar Indah.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kebumen, Ir Pudjirahaju mengatakan, selama ini banyak petani yang belum memperhatikan standar tata cara pengembangan tanaman pepaya. Mulai dari jarak tanam, pemupukan sampai pengendalian hama.

"Diharapkan petani bisa menerapkan pengetahuan yang telah didapat secara sungguh-sungguh, sehingga hasil tanaman pepaya bisa maksimal," kata dia. (K42-91)

sumber : suaramerdeka