Tiga Sungai Perlu Dinormalisasi
KEBUMEN - Sejak lama warga Desa Adiluhur Kecamatan Adimulyo meresahkan terjadinya pendangkalan di tiga sungai yang melintas di desa tersebut. Sungai Turus, Buntu, Kethek tersebut perlu segera dinormalisasi untuk mengurangi ancaman banjir di lahan pertanian dan mukiman warga.
Kades Adiluhur Kecamatan Adimulyo, Supardi mengatakan ketiga sungai tersebut terakhir dinormalisasi tahun 2006. Fungsi sungai setelah dinormalisasi itu hanya efektif selama tiga tahun saja. "Karena pada 2009 proses pendangkalan kembali meningkat lebih hingga kini," kata dia.
Lebar bagian atas sungai yang awalnya 18 meter saat ini menyusut menjadi 9 meter. Sedangkan lebar bagian bawah sungai yang awalnya 9 meter saat ini hanya 4 meter saja.
"Menyempitnya lebar sungai itu mengakibatkan air sungai meluap ke sawah dan pemukiman warga. Itu terjadi setiap tahun saat musim hujan tiba," tutur dia saat dikonfirmasi, Rabu (12/12).
Andalkan Irigasi
Dia menjelaskan, di Desa Adiluhur terdapat 135 hektar yang mengandalkan irigasi dari ketiga sungai tersebut. Sejak proses pendangkalan terjadi suplai air ke lahan pertanian saat musim kemarau sangat kurang. Sebaliknya, saat musim hujan suplai air sangat melimpah dan bahkan air sungai sering merendam tanaman padi. "Jadi serba repot mas," keluh Supardi.
Kadus V Desa Adiluhur, Agus Riyadi mengatakan, Tak hanya merendam lahan sawah, air sungai juga kerap merendam kawasan pemukiman warga di Desa Adiluhur, Sugihwaras, Mangunharjo. Temanggal dan Kemujang. "Saat ini memang belum ada rumah warga yang kebanjiran, karena curah hujan masih rendah. Tetapi saat curah hujan meningkat sudah bisa dipastikan kawasan tersebut bakal kebanjiran," kata dia.
Pihak desa, imbuh dia, sudah mengusulkan upaya normalisasi kepada Pemkab kebumen sejak beberapa tahun lalu, tetapi sampai saat ini tak kunjung direalisasikan.
Diharapkan pemerintah segera melakukan normalisasi sungai agar warga Desa Adiluhur dan sekitarnya bisa nyaman dalam bertani," idealnya, normalisasi sungai itu dilakukan setiap tiga tahun sekali," pinta dia. (K42-91)
sumber suaramerdeka