Lingkar Selatan Kota Tertinggal ; Infrastruktur Belum Berfungsi Maksimal

 

KEBUMEN - Perkembangan wilayah perkotaan sepanjang jalan lingkar selatan Kebumen yang pernah digadang-gadang sebagai kawasan pertumbuhan dan industri, kini justru semakin melamban dan stagnan. Para pelaku usaha mulai menjerit dan sampai ada yang gulung tikar karena sepi.

Dibanding pertumbuhan wilayah utara di sepanjang JL HM Sarbini, kini kalah jauh dan makin tertinggal. hal itu merisaukan banyak pihak, terutama bagi pelaku usaha Pemkab pun dinilai ragu dan lamban memajukan kawasan lingkar selatan.

"Saya menilai Pemkab ragu memajukan kawasan lingkar selatan. Seharusnya semua pihak diajak duduk bersama dari pemerintah, dunia usaha dan para pakar membicarakan kelambanan wilayah lingkar selatan," tandas pengamat perkotaaj Joko Soetrisno ST MM, Rabu kemarin.

Menurut Joko, berbagai persyaratan untuk memajukan wilayah kota bagian selatan sudah cukup. Sebab infrastruktur dasar telah dibangun, seperti terminal bus, jalan tembus Sijago, SPBU dan RSUD.

"Namun semua infrastruktur itu terkesan belum berfungsi maksimal. Bahkan RSUD sudah dibangun bertahun-tahun belum difungsikan," tuturnya.

Joko mengaku, sewaktu menjadi pelaksana kepala Dishub Kebumen memiliki konsep mengoptimalkan terminal. Salah satunya dengan mengundang semua pelaku usaha dan agen bus agar semua bus masuk terminal. Namun realitanya tidak semudah yang digagas.

"Saya akui masih banyak kendala karena kurangnya dukungan mengoptimalkan fungsi terminal," tandas dia.

Dia tak menampik banyaknya pengusaha di jalur lingkar selatan gulung tikar dan tak berkembang. Sejumlah rumah makan dan tempat usaha pun mengeluh sepi. "Padahal jalur tersebut dilalui semua jenis kendaraan dari dan ke luar kota sebagai jalur utama," imbuh Joko.

Tanggung jawab PU

Secara terpisah Kabag Pembagnunan Setda Kebumen Edy Riyanto ST MT menyatakan, belakangan ini memang kalah dibanding utara seperti wonoyoso ke timur sampai Kawedusan.

Namun karena banyak kendala, seperti infrastruktur di lingkar selatan menjadi tanggung jawab PU Pusat dan Bina Marga Provinsi.

"Kami sebenarnya memiliki konsep memecah pertumbuhan kota tidak hanya di tengah atau alun-alun namun juga taman kota, utara dan selatan. Hanya saja keterbatasan penanganan jalan lingkar selatan bukan wewenang Pemkab," tandas Edy seraya menambahkan, mulai 2014 akan berusaha lebih fokus memajukan wilayah selatan dengan membenahi infrastruktur jalan, penerangan dan sarana lain secara bertahap. ( B3-91)

sumber : suaramerdeka