Kebumen Kurang Pemanjat Pohon Kelapa

KEBUMEN - Populasi pohon kelapa Kebumen yang tinggi mencapai 4 juta batang pohon yang tersebar di areal seluas 32,470 hektare, ternyata tak diimbangi ketersediaan tenaga panjat.

Pemanjat pohon kelapa yang ada saat ini, sudah berusia lanjut. Regenerasi pemanjat pun seret, akibat sangat jarang anak muda pedesaan yang tertarik menjadi pemanjat kelapa.

"Pemanjatan pohon kelapa memang butuh keahlian tersendiri, khususnya untuk pohon yang tingginya lebih dari 20 meter. Di sisi lain, penggunaan beruk atau kera pemetik kelapa di Kebumen masih sangat langka," ungkap Kepala Seksi Produksi dan Pelintan Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kebumen, H Maysuri Karim SE, di ruang kerjanya, Selasa (11/12).

Problem lainnya, banyaknya batang pohon kelapa yang berlumut sehingga licin dan sulit dipanjat saat musim penghujan. Tak heran, produksi buah kelapa di musim penghujan selalu merosot tajam dibanding musim kemarau. Padahal kebutuhan pasar pada buah kelapa Kebumen sangat besar.

"Solusi atas problem itu adalah penggunaan metode panjat kelapa yang lebih efektif dan efisien. Di antaranya, dengan menggunakan tangga tali, khususnya saat musim penghujan tiba,"jelas Maysuri.(Dwi/Red)(KRjogja.com)

154019.jpg IMG-20240919-WA0089.jpg IMG-20240919-WA0085.jpg Bulanan - Laporbup_20240919_221204_0000.png IMG-20240920-WA0084.jpg IMG-20240920-WA0090.jpg IMG-20240920-WA0074.jpg IMG-20240920-WA0178.jpg IMG-20240920-WA0177.jpg IMG-20240920-WA0183.jpg IMG-20240920-WA0169.jpg IMG-20240921-WA0217.jpg IMG-20240921-WA0232.jpg IMG-20240921-WA0187.jpg IMG-20240921-WA0190.jpg IMG-20240921-WA0189.jpg IMG-20240924-WA0154.jpg IMG-20240924-WA0122.jpg