580 Anak Ikuti Lomba Gambardan Mewarnai

ALIAN – Sedikitnya 580 anak mengikuti lomba mewarnai dan menggambar yang digelar di MTs As Sa’diyah Desa Sawangan, Kecamatan Alian, Kebumen, baru-baru ini. Kegiatan bertajuk Gebyar Pendidikan dalam rangka Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) dan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) itu dibuka oleh Kepala Seksi Pendidikan Madrasah, Kantor Kemenag Kebumen Azhar Muhammadi.

Kepala MTs As Sa’diyah Sawangan Hadi Sofyan menyebutkan, para peserta terdiri atas 468 anak dari kelompok bermain (KB) dan pos pendidikan anak usia dini (PAUD), 60 anak dari TK dan 24 anak dari SD.

Para peserta lomba masing-masing kategori memperebutkan hadiah Rp 500.000 untuk juara I, Rp 300.000 juara II dan Rp 2.000 untuk juara III. ‘’Lomba menggambar dan mewarnai ini selain mengembangkan aspek kognitif juga untuk mengembangkan psikomotorik dan afektif.

Lebih dari itu, melalui lomba menggambar dan mewarani ini untuk menanamkan karakter kepada anak,’’ ujar Hadi Softan kepada Suara Merdeka , di sela-sela acara. Acara yang terselenggara atas kerja sama MTs As Sa’diyah dengan Himapaudi Kecamatan Alian, Yayasan Bina Madani serta didukung oleh anggota DPR RI Darori Wonodipuro dan pengusaha dan Ketua KONI Kebumen Khayub Muhammad Lutfi berlangsung meriah.

Acara disemarakkan oleh penampilan Netra Band yang personelnya adalah para penyandang tunanetra. Selain itu, ditampilkan pula tari-tarian dan kesenian tradisional oleh anak-anak TK maupun SD.

Sosialisasi Madrasah

Acara dihadiri Ketua Dewan Pendidikan Kebumen Sugiarto dalam kapasitasnya mewakili Khayub Muhammad Lutfi, Sekretaris Camat Alian Ahmad Pinuji dan jajaran Muspika Alian. Selain para peserta, tampak para orang tua ikut mendampingi anak-anaknya hingga lomba selesai.

Kepala Seksi Pendidikan Madrasah pada Kantor Kemenag Kebumen Azhar Muhammadi menyampaikan, lomba menggambar dan mewarnai seperti ini sekaligus untuk menyosialisasikan keberadaan madrasah kepada masyarakat.

Sebab, selama ini masih banyak masyarakat yang belum memiliki pemahaman yang benar terhadap madrasah. ‘’Sebagian masyarakat menganggap jika di madrasah hanya belajar ilmu agama saja. Padahal ilmu umum juga diajarkan di madrasah,’’ tandasnya. (J19-42)

 

sumber : suaramerdeka.com