Pejabat dan Pengusaha Di Kebumen Menjadi Orang Tua Asuh

Membantu anak-anak dari sanak-keluarga atau keluarga lain yang tidak mampu untuk melanjutkan pendidikan sudah sejak lama tumbuh sebagai tradisi dalam masyarakat kita. Upaya ini dilakukan secara perorangan, berkelompok, maupun melalui yayasan/lembaga sosial. Akan tetapi, karena diselenggarakan secara sendiri-sendiri dan sporadis, cara-cara semacam itu tidak akan membuahkan hasil yang optimal. Potensi masyarakat yang sangat besar sebagai orang tua asuh sudah saatnya digalang dan dikoordinasikan.

Karena itulah Lembaga Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GN-OTA) Pemerintah Kabupaten Kebumen mengadakan Sosialisasi Program Kerja GN - OTA Kabupaten Kebumen Kamis (22/11). Acara yang juga dihadiri oleh Asisten II, drh.H. Djatmiko, SKPD, dan beberapa anak yang menjadi asuhan GN -OTA ini diselenggarakan di Pendopo Rumah Dinas Bupati.

Gerakan yang dicanangkan sejak 29 Mei 1996 yang lalu ini digalakkan kembali guna kesinambungan atas upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Masyarakat dan GN - OTA untuk menuntaskan kemiskinan yang berkaitan dengan pendidikan anak. Ketua Lembaga GN - OTA Kabupaten Kebumen, Hj. Ninik Yuliani Buyar Winarso, mengatakan dalam sambutannya bahwa GN - OTA berusaha untuk Meningkatkan kesejahteraan anak melalui peningkatan kesadaran masyarakat untuk peduli terhadap pendidikan anak. Karena menurutnya, masih banyak anak-anak yang putus sekolah dan tidak mampu melanjutkan sekolah. Sementara Program Wajib Belajar 9 tahun masih merupakan hal yang digalakkan sampai dengan sekarang.

Sebelumnya, serangkaian dengan acara sosialisasi ini, Lembaga GN - OTA Kabupaten Kebumen melaksanakan pertemuan dengan para pejabat dan seluruh pengusaha yang ada di Kabupaten Kebumen. Mereka diajak untuk menjadi orang tua asuh dan hasilnya sejumlah uang Rp. 41.800.000,00 dapat digalang pada pertemuan tersebut.

Menjadi GN - OTA, Niat Ikhlas Harta Tidak Berkurang

Hadir pula Wakil Bupati, Djuwarni Amd. Pd yang dalam sambutannya mengingatkan bahwa, tidak cukup hanya memberikan bantuan, sang anak yang dibantu pun harus diberi semangat dan dorongan untuk menempuh pendidikan.
"Saya Sendiri sudah membantu di desa-desa, tugas kita juga menyemangati anak-anak tersebut. Menjadi Orang Tua Asuh, niat kita harus kuat dan ikhlas, jika kita ikhlas, yakinlah bahwa harta yang kita sisihkan untuk pendidikan anak-anak itu tidak akan membuat kekayaan kita berkurang, namun malah bertambah" katanya.

Djuwarni mengatakan, kita dapat memutuskan tali kemiskinan dengan memberikan pendidikan layak anak, setiap orang tua harus dapat memicu anaknya untuk belajar, paling tidak menyelesaikan wajib belajar 9 tahun. Karena dengan pendidikan anak yang baik kehidupan keluarga akan menjadi layak. "Banyak kok orang lulusan SMP,SMK,SMU yang dapat berhasil tanpa menjadi sarjana S1 atau S2", imbuhnya.

Selesai Lembaga GN - OTA Kebumen memberikan santunan kepada 35 anak Asuh yang terdiri dari 21 anak SD dan 14 SMP, acara dilanjutkan dengan sosialisasi dan tanya jawab oleh Suwarto Nasucha, M.Si Ketua II LGN - OTA Kebumen.


Admin Kominfo

 

 

 

IMG_8425.JPG