Hama Uret 'Teror' Petani

KEBUMEN (KRjogja.com) - Petani lahan tadah hujan di pesisir selatan Kabupaten Kebumen mulai menanam padi. Hanya saja, petani 'dihantui' hama uret akibat rendahnya curah hujan.

Bahkan ketika tanam, petani harus menyedot air tanah dengan mesih untuk menyiram lahannya. "Hujannya masih tak menentu, jadinya harus disiram," ujar Nur (60) petani lahan tadah hujan warga Desa Lembupurwo, Kecamatan Mirit.

Padi yang ditanam padi gogo varietas Situ Bagendit bantuan pemerintah. Menurut Nur, hujan yang masih tak menentu dengan curah yang masih rendah, biasanya akan memunculkan hama uret yang memakan akar tanaman padi. "Uret sangat sulit diberantas. Selain ada di dalam tanah, obat pembasminya juga sangat mahal," jelasnya.

Jika sudah terserang uret, bakal tidak banyak gabah yang bisa dibawa pulang. Pengalaman sejumlah petani, serangan uret akan menurunkan hasil panen hingga 50 persen. "Bahkan saya pernah hanya dapat 50 kilogram gabah dari lahan seluas 100 ubin," ujar Agus petani padi gogo di Desa Munggu Kecataman Petanahan. (Suk)

151043.jpg