Areal Tanam Lampaui Kuota ; Banyak Tembakau Tak Terserap Pasar



KEBUMEN - Luas areal tanaman tembakau di Kebumen dalam musim tanam 2012 melampaui kuota dari Gubernur Jawa Tengah. Akibatnya, sangat banyak tembakau petani yang tak terserap pasar. "Gubernur Jawa Tengah dalam surat edaranya menyebutkan, kuota tembakau Kebumen yang bisa diserap industri rokok untuk tahun 2012 hanya seluas 70 hektare. Padahal areal tanaman tembakau petani mencapai 500 hektare. Areal tanaman yang berlebihan itu tentu saja sangat menyulitkan pemasarannya,"ungkap Kabid Perkebunan Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kebumen, Ir Murdiono, di Karanggayam, Rabu (3/10).

Dikatakan, sebenarnya Dishutbun Kebumen sudah berusaha menyosialisasikan surat edaran (SE) itu sebelum musim tanam tiba di 4 Kecamatan sentra tembakau, Alian, Sadang, Karangsambung dan Karanggayam.

Namun, petani terlalu optimis respons pasar pada tembakau mereka akan sebagus tahun 2011, sehingga mengabaikan SE Gubernur. "Sebenarnya petani bisa saja memilih bertanam palawija seperti jagung atau ketela rambat, namun petani lebih memilih tembakau karena air yang dibutuhkan untuk menyirami tembakau lebih sedikit dibandingkan palawija. Di samping itu, harga jual tembakau memang lebih tinggi dibandingkan palawija," jenis Murdiono.

Selain tak sesuai kuota, tahun 2012 petani tembakau Kebumen juga terlambat tanam. Seharusnya petani mulai tanam tembakau pada Mei 2012, sehingga bisa menjual hasil panen selambat-lambatnya pada Agustus 2012. Pasalnya, gudang tembakau sudah ditutup dan tak mau menerima pembelian tembakau lagi. "Kenyataannya petani baru tanam pada Junidan Juli 2012. Sehingga, panen baru dilakukan pada bulan September," ujar Murdiono. (Dwi)-c
sumber kedaulatan rakyat