Harga Anjlok, Panen Tidak Maksimal
KEBUMEN (KRjogja.com) - Harga tembakau rajangan Rp 52 ribu perkilogram, disyukuri petani tembakau di Kecamatan Karanggayam, Kabupaten Kebumen. Petani juga bersyukur masih bisa menikmati panen meski hasilnya kurang maksimal.
"Harga yang berlaku tahun ini memang lebih rendah dibanding harga tahun lalu yang mencapai Rp 75 ribu perkilogram," ujar Sumarni (59) warga Dukuh Menjangan, Desa Logandu, yang menanam 4.000 pohon tembakau, Senin (1/10).
Dengan harga Rp 52 kilogram, ia mengaku masih bisa memperoleh keuntungan kendati sangat tipis. Ia menghitung untung karena mengesampingkan biaya tenaga kerja. Pasalnya, dari mulai tanam hingga menjemur tembakau yang telah dirajang, semua dikerjakan sendiri oleh anggota keluarga.
Lebih disyukuri, tanaman tembakaunya masih ada yang bisa dipanen. Sumarni mengatkan hal itu karena kemarau tahun ini sangat kering sehingga kesulitan air untuk menyiram. "Karena kurang air, banyak yang kering sebelum waktunya dipanen," jelasnya.
Dari 4.000 pohon, Sumarni bersyukur masih bisa memperoleh 15 pikul daun tembakau basah. Padahal jika kondisi normal, bisa memperoleh 40 pikul. "Berapapun hasilnya harus disyukuri. Beruntung masih bisa dapat 15 pikul," ujarnya. (Suk)