Seniman Jatijajar Bentuk Forum Kesenian Forkessa

KEBUMEN -Kepedulian Kepala Desa Jatijajar Zulmiyatno akan kesenian menjadi angin segar bagi para penggiat seni di Desa Jatijajar Kecamatan Ayah.  Atas restu dari kepala desa stempat, para seniman Jatijajar pun membentuk Forum Kesenian Desa (Forkessa).

Pembentukan Forkessa sendiri dilaksanakan saat acara forum silaturahim seniman Jatijajar di Balai Desa Jatijajar, Minggu (5/2/2017). Dalam pembentukan itu, terpilihlah secara aklamasi Putut Bangkit Setiawan sebagai Ketua Forkessa. Pasalnya menurut sebagian kalangan saat ini dialah sosok kaum muda yang cocok untuk menangani kegiatan desa di bidang kesenian.

Dalam sambutannya, Zulmiyatno mengatakan, kesenian pada dasarnya merupakan ajang hiburan bagi masyarakat. Kini seni sudah hampir punah, karena pesatnya perkembangan teknologi informasi pada era globalisasi saat ini. Di sisi lain, para kaum muda sekarang enggan untuk menikmati hiburan-hiburan yang berbau tradisional. “Kebanyakan dari kaum muda, kini lebih suka menikmati hiburan melalui gadget yang ada di tangan mereka,” ujarnya.

Dengan adanya Forkessa ini, lanjutnya, diharapkan mampu mengembalikan gaung para seniman di Desa Jatijajar. Sebab dulu Desa Jatijajar terkenal dengan gudangnya para seniman. Diharapkan para seniman mampu bersatu kembali untuk menggiatkan kesenian tradisional yang telah mulai terkikis ditelan zaman. “Banyak sekali kesenian di Jatijajar yang sampai saat ini hampir tidak kelihatan, meliputi Kethoprak, Janengan, Kothek Lesung, dan Debus,” katanya.

Acara tersebut juga dihadiri salah satu jajaran Ketua Dewan Kesenian Daerah (DKD) Kabupaten Kebumen Ki Bambang Cermo Budhi Carito. Dia bercerita tentang sejarah seniman Jatijajar yang zaman dahulu pernah berjaya sampai seantero wilayah Kabupaten Kebumen.  Para seniman senior juga diharapkan untuk tidak segan-segan mewariskan ilmunya kepada para generasi muda saat ini. “Jangan sampai ketika kita sudah tidak ada, generasi muda Desa Jatijajar  tidak mengenal kesenian tradisional seperti dulu,” paparnya, yang juga seniman Dalang kondang di Desa Jatijajar itu.

Sementara itu Putut Bangkit Setiawan mengatakan, seni dan budaya merupakan bagian dari karakter suatu masyarakat. Seni dan budaya juga menjadi perekat antar elemen masyarakat yang menjadikan kuatnya persatuan dan kesatuan bangsa. “Kepedulian akan seni, merupakan bagian dari upaya pemersatu dan perekat masyarakat. Ini dilaksanakan juga untuk menghindari terjadinya perpecahan antar sesama,” ucapnya. (mam)(kebumenekspres.com)