Jelang Imlek, Perajin Lampion Banjir Order

KEBUMEN - Perayaan tahun baru Imlek yang jatuh 28 Januari nanti mendatangkan rizki bagi pengrajin lampion di Kebumen. Banyaknya pesanan lampion dari sejak sebulan lalu membuat pengrajin meraup keuntungan lebih. Dalam sebulan terakhir, pesanan lampion naik hingga 100 persen dengan omzet mencapai puluhan juta rupiah.

Lusiana, seorang perajin lampion di Desa Sukomulyo, Kecamatan Rowokele mengaku, untuk memenuhi pesanan yang melonjak dia menambah tenaga untuk membuat hiasan lampu kertas yang biasa dipajang saat perayaan tahun baru Imlek. Setiap harinya, dia dibantu oleh 10 karyawan yang merupakan para ibu rumah tangga di sekitar rumahnya.

Berbagai macam ukuran lampion yang dibuat Lusiana, mulai dari yang kecil, berdiameter 20 cm hingga ukuran besar yakni 1,5 meter. Besar kecilnya ukuran lampion menentukan harga. Semakin besar dan sulit pengerjaanya harga lampion semakin mahal. "Tahun ini kami menerima pesanan 1.300 lampion dari Jakarta," ujarnya.

Berbagai model lampion seperti lampion bulat, semi oriental, dan lampion berbentuk hewan mampu diciptakannya. Lampion tersebut dibuat dengan menggunakan alat sederhana, seperti gunting, cutter, dan lem. Adapun bahan baku rotan dipesan dari Cirebon, dan kertas didatangkan langsung dari Hongkong.

Lampion hasil kreasi Lusiana saat ini mampu bersaing dan banyak diburu para pengelola tempat hiburan dan tempat peribadatan. Keindahan dan keunikan lampion buatan Lusiana laris manis dan dipesan mulai dari Solo, Yogyakarta, Jakarta, Surabaya dan Bandung.

Selama ini, dia mengaku belum ada kendala berarti dalam usaha yang digeluti.  Namun demikian, masih minimnya sumber daya manusia dan ketiadaan alat yang lebih canggih menjadi hambatan saat membanjirnya  pesanan seperti saat ini.(ori)(kebumenekspres.com)